REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Liga Sepak Bola Prancis (LFP) sangat mengkhawatirkan rencana reformasi Liga Champions yang sekaligus menambah daftar pengkritik reformasi kompetisi elite ini. Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) berjanji untuk bekerja sama dengan Asosiasi Sepak Bola Eropa (ECA) yang mewakili 232 klub terbesar di benua ini demi mereformasi kompetisi klub di benua ini mulai 2024.
Dilansir Reuters, Kamis (11/4), ECA menginginkan lebih banyak lagi klub yang bermain pada level Eropa. Hal ini membuat liga-liga domestik mengkhawatirkan kalender baru bakal memasukkan akhir pekan dalam jadwal pertandingan kompetisi UEFA.
LFP yang terdiri dari dua liga top dalam sistem Liga Prancis menyatakan bahwa dewan administratifnya sudah mengutarakan keprihatinan serius menyangkut rencana reformasi ini yang akan mengancam kompetisi olahraga dan ekonomi kejuaraan-kejuaraan domestik Eropa. Jumat pekan lalu, Liga Primer Inggris juga bersumpah akan mati-matian melawan rencana menerapkan kalender baru pertandingan kompetisi Eropa.
Liga-liga Eropa (EL) yang menjadi payung organisasi untuk liga-liga di negara Eropa pada Jumat pekan lalu menyatakan akan memainkan peran lebih aktif dalam mempengaruhi opini publik dan membentuk masa depan sepak bola di benua ini. Badan ini menandaskan lagi klaimnya bahwa penggemar lebih memilih liga domestik ketimbang kompetisi UEFA.
Hingga kini, UEFA dan ECA belum memberikan penjelasan lebih jauh mengenai rencana reformasi itu yang disebut baru pada tahap awal.