REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Imron Baehaqi
Dalam sebuah persaingan atau perjuangan hidup dunia yang fana ini terdapat dua hal kemungkinan yang akan terjadi, yaitu entah mengalami kegagalan atau memperoleh keberhasilan, yakni antara ditimpa kekalahan dan kerugian atau dianugerahi kemenangan. Prinsipnya, apa pun persoalan dunia yang terjadi pada diri setiap Mukmin semuanya adalah baik. Al hasil, menang atau kalah, gagal atau sukses, se mua nya dipandang baik baginya.
Ciri utama Mukmin sejati ialah taat total kepada Allah dan Rasul-Nya, menjaga spirit ishlah (membina hubungan baik dan damai) dan bertawakal hanya kepada Allah. Tidaklah nama Allah Yang Mahaagung itu disebutkan, kecuali hatinya bergetar karena takut kepada azab-Nya dan rasa harap memperoleh ampunan dan rahmat-Nya.
Keyakinannya bertambah kuat ketika ayat-ayat kebesaran Allah dibacakan, serta selalu menjaga iba dah shalat dan membayar zakat (QS al-Anfal [8]: 1-3). Selain itu, ciri Mukmin sejati adalah mereka yang pertama kali menyatakan keimanan dan mendukung risalah dakwah yang disampaikan Nabi dan Rasul nya, ikut berhijrah dari Makkah ke Madinah, ikut serta dalam berjihad di jalan Allah, serta orang-orang yang menolong, membela, dan me lin dungi kaum Muhajirin, yaitu kaum Anshar (QS al-Anfal [8]:74).
Dalam persaingan dan perjuangan hidup di dunia maka seorang Mukmin sejati menjalaninya dengan dasar kecintaan total kepada Allah dan Rasul-Nya. Di antara ciri utama totalitas kecintaannya ialah berpi hak kepada kebenaran, misi dakwah Islam dan kemaslahatan jamaah. Di samping istiqamah dalam menolak apa pun bentuk kebatilan dan kemungkaran.
Insan Mukmin sejati berdiri dan berjuang bersa ma barisan orang-orang yang benar, tanpa pamrih. Tidak tergiur dengan iming-iming duniawi sesaat yang ditawarkan kepada dirinya. Karena, perjuangan, dukungan dan pilihannya diniatkan semata-mata mencari ridha dan balasan mulia dari Allah SWT.
Rasulullah SAW pernah mengingatkan dua sifat Mukmin sejati yang menyebabkan semua urusannya memberikan kebaikan bagi dirinya, yaitu sabar dan syukur. Jika ditimpa kesulitan, ia bersabar. Demikian pu la saat diberikan kenikmatan atau kesenangan, ia ber syukur maka hal itu baik baginya. Wallahu A'lam .