REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan uji coba bahan bakar nabati biofuel 100 persen (B100) kepada 50 traktor dan mobil milik Kementerian Pertanian (Kementan). Uji coba tersebut dilakukan setelah melalui penelitian selama dua tahun di Badan Penelitian Kementan (Balitbangtan).
Amran menjelaskan, selama melakukan uji coba B100 kepada 50 kendaraan yang ada, pihaknya belum menemukan permasalahan berarti. Menurutnya sejauh ini penggunaan B100 cukup ramah terhadap mesin mobil maupun traktor.
“Kemarin itu ada 10 mobil yang kita uji coba dengan B100 sudah menempuh jarak 6.000 kilometer. Sekarang ada 50 mobil dan semuanya berhasil. Nggak ada masalah,” kata Amran kepada wartawan, di Jakarta, Senin (15/4).
Saat ini, pihaknya mengakui uji coba masih akan terus dilakukan satu hingga dua tahun ke depan di lingkup Kementan dengan secara beriringan terus menjalin komunikasi dengan pihak industri dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Dia mengklaim, penggunaan B100 nantinya dapat mengurangi impor minyak mentah Indonesia secara bertahap dengan total penghematan anggaran sebesar Rp 150 triliun. Di sisi lain dia menyebut, uji coba B100 yang dilakukan saat ini sekaligus menjawab kampanye hitam yang dilakukan Uni Eropa yang mencoret sawit dari komoditas nabati ramah lingkungan.
Menurutnya, penggunaan B100 jauh lebih efisien dibanding penggunaan solar. Adapun jarak tempuh kendaraan dengan menggunakan satu liter berkisar 9,6 kilomter, sedangkan untuk satu liter B100 dapat menempuh jarak hingga 13,1 kilometer.