Jumat 19 Apr 2019 18:27 WIB

Masyarakat Diimbau Jaga Kerukunan

Warga diimbau jaga kondusivitas.

Rep: Bayu Adji/ Red: Muhammad Hafil
Pemilu (ilustrasi).
Pemilu (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mengklaim pelaksanaan Pemilihan Umum di wilayahnya berlangsung aman. Menurut dia, hingga H+2 pascapemungutan suara tak terjadi hal-hal yang luar biasa di Kota Tasik.

Ia mengakui, sempat ada masalah keluarangan surat suara saat pemungutan di beberapa tempat. Namun, hal itu bisa segera diselesaikan dengan baik oleh penyelenggara Pemilu.

Baca Juga

"Jadi di Kota Tasik relatif lancar, aman, dan barusan kami menyampaikan kepada jamaah (salat) Jumat, proses pemilu sudah berjalan, sudah selasia. Artinta kita harus sama-sama kembali membangun kebersamaan, kerukunan, persaudaraan," kata dia usai di Masjid Agung Kota Tasik, Jumat (19/4). 

Ia mengakui, demokrasi di Indonesia sangat berjalan dinamis. Karena itu, wajar ketika ada perbedaan pilihan dan pendapat antarwarga.

Namun, ia mengingatkan, siapapun presiden, wakil presiden, dan calon anggota legistlatif, yang terpilih, rakyat harus menerima dengan kemenangan. Pasalnya, pilihan itu merupakan yang terbaik bagi bangsa Indonesia, termasuk untuk Kota Tasikmalaya.

Budi juga menyinggung salah satu calon presiden (capres) yang mengklaim kemenangannya melalui hitungan cepat yang dilakukan secara internal. Namun, ia meminta masyarakat tidak terpancing dengan klaim semacam itu.

"Kita tunggu saja keputusan KPU (Komisi Pemilihan Umum). Semua harus menahan diri. Karena yang resmi, yang berhak memutuskan adalah KPU," kata dia.

Ia berharap, semua pihak di Kota Tasik bisa terus menjaga kondusivitas. Tak perlu warga, kata dia, mengorbankan silaturahim hanya karena pemilu dan alasan berbeda pilihan.

"Di sini cukup sejuk dan partisipasi masyarakat sangat tinggi, walaupun belum memastikan berapa persen. Karena hasilnya dari KPU," tegas dia.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement