REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Donald Trump kembali mengancam menutup perbatasan di bagian selatan, Rabu (24/4). Trump mengatakan akan mengirimkan lebih banyak pasukan bersenjata untuk mempertahankan perbatasan bila Meksiko tidak mencegah rombongan imigran Meksiko masuk ke AS.
"Karavan besar dengan 20 ribu orang melaju dari Meksiko. Meksiko telah mengurangi jumlah mereka, namun mereka tetap datang. Meksiko harus menangkap sisanya atau kami terpaksa menutup perbatasan dan memanggil militer," kata Trump dalam Twitter.
Trump juga mengatakan, tanpa menjelaskan lebih rinci, tentara Meksiko baru-baru ini telah mengancam pasukan AS yang ia nyatakan sebagai taktik pengalihan untuk mengatasi penyelundupan narkoba. "Lebih baik itu tidak terjadi lagi! Kami sekarang mengirim pasukan bersenjata ke perbatasan. Meksiko tidak cukup berupaya menangkap dan memulangkan mereka!" cicit Trump.
Trump tidak mengatakan secara jelas maksud dari pasukan bersenjata karena setidaknya saat ini pasukan penjaga perbatasan AS memang sudah bersenjata. Tidak jelas juga maksud dari karavan yang disinggung oleh Trump.
Ketika ditanya mengenai cicitan Trump pada konferensi pers resmi, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan pemerintahannya akan menyelidiki insiden yang dimaksud oleh Trump.
"Tapi kami tidak akan bertengkar dengan pemerintah AS. Kami tidak akan membiarkan diri terpancing oleh bentuk provokasi apa pun," katanya seperti dikutip Reuters.