REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Hasil Perikanan Jambi mencatat dalam sebulan terakhir aparat hukum menggagalkan penyelundupan benih lobster. Total nilai penyelundupan benih lobster yang digagalkan mencapai Rp 71,19 miliar.

"Selama hampir satu bulan terakhir ada empat kali penyelundupan benih lobster yang berhasil digagalkan oleh kepolisian dan TNI AL dengan nilai keuangan negara yang berhasil diselamatkan cukup besar," kata Humas BKIPM Jambi Sukarni pada Kamis (25/4).

Pertama adalah penyelundupan di Kuala Tungkal Kabupaten Tanjungjabung Barat (Tanjabbar) oleh polres setempat. Penyelundupan itu melibatkan 69.305 ekor benih lobster senilai Rp 10,45 miliar.

Kedua pada 14 April 2019, digagalkan penyelundupan benih lobster sebanyak 20 ribu ekor oleh Lanal TNI-AL di perairan Nipah Panjang Kabupaten Tanjungjabung Timur, Jambi. Nilai benih-benih lobster itu Rp 3,5 miliar.

Ketiga pada 18 April Polres Tanjungjabung Timur kembali menggagalkan aksi penyelundupan sebanyak 235.500 ekor benih lobster atau senilai Rp37,5 miliar. Benih-benih tersebut hendak dibawa menuju jalur pelabuhan 'tikus' yang ada di Kabupaten Tanjungjabung Timur.

Keempat, penyelundupan benih lobster yang terjadi di perairan Tanjungjabung Timur yang digagalkan oleh Lanal TNI-AL. Saat itu ditemukan sebanyak 130 ribu ekor benih lobster senilai Rp 19,7 miliar.

Seluruh benih lobster sebanyak 466.578 ekor tersebut sudah dilepasliaran kembali ke habitatnya. Terakhir pelepasliaran benih lobster dilakukan pada Senin (22/4). Sebanyak 130 ribu ekor benih lobster dibawa dari Jambi menuju ke Natuna untuk dilepasliarkan di perairan Pulau Sahi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika