Rabu 01 May 2019 00:18 WIB

Festival Semarapura Lestarikan Kesenian Kabupaten Klungkung

Klungkung mempunyai pontensi wisata yang sangat besar.

Sebanyak 2.019 penari meriahkan pembukaan Festival Semarapura IV di Catus Pata, Klungkung Bali, Ahad (28/4).
Foto: Pemkab Klungkung
Sebanyak 2.019 penari meriahkan pembukaan Festival Semarapura IV di Catus Pata, Klungkung Bali, Ahad (28/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung, Bali, menggelar Festival Semarapura ke-4 di Catus Pata, Klungkung, Bali. Festival ini telah dimulai sejak Ahad (28/4) dan akan berlangsung hingga Kamis (2/5).

Festival Semarapura dibuka dengan penampilan tari kolosal dari 2.019 penari Telek dan pemukulan Gong oleh Wakil Gubernur Bali  Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati dan didampingi Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Raja Klungkung, Ida Dalem Semaraputra serta Sekretaris Daerah Gede Putu Winastra pada Ahad kemarin.

Bupati Suwirta menyampaikan, festival ini bentuk komitmen pemerintah untuk melestarikan kesenian tradisonal.  "Saya selaku kepala daerah mengajak seluruh komponen masyarakat Klungkung untuk melestarikan budaya bangsa," kata Suwirta dalam siaran pers, Selasa (30/4).

Ia menjelaskan, Tari Telek merupakan budaya khas dari Klungkung, khususnya merupakan kesenian sakral khas Desa Jumpai, Kecamatan Klungkung. Semua penarinya perempuan dan dilakukan selama 28 menit. Mereka membentuk formasi tapak dara dilakukan tepat pukul 18.00 WITA dan menghadap pada empat arah mata angin. Warna hitam pada arah utara, warna putih di arah timur, warna merah di arah selatan, dan warna kuning di arah barat.

"Tarian ini kaya akan nilai sejarah sehingga sudah seharusnya kita menjaga dan mewariskannya kepada anak cucu kita," katanya.

Pembukaan festival dipadati 19 ribu pengunjung  Pada kesempatan tersebut, Suwirta memasangtanda di beberapa lokasi sebagai Kawasan Tanpa Rokok (KTR)

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan Klungkung mempunyai pontensi wisata yang sangat besar. “Klungkung dengan segala potensinya, baik alam maupun budaya, merupakan salah satu sumber pendapatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan potensi itu, bisa mendatangkan wisatawan dan meningkatkan UMKM," ucapnya.

Dia mengingatkan, wisatawan tidak akan datang dengan sendirinya. Kinerja pelaku UMKM juga tidak akan meningkat dengan sendirinya." Untuk meningkatkan itu, salah satu kuncinya adalah promosi," kata dia.

Festival Semarapura ke-4 tahun 2019 menghabiskan dana sekitar 1.5 miliar yang bersumber dari APBD Klungkung. Untuk menghibur ribuan masyarakat yang hadir, selain menampilkan Kolosal Tari Telek Jumpai, juga ditampilkan permainan rakyat, penampilan artis pop Bali serta final pemilihan jegeg bagus.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement