Kamis 02 May 2019 19:11 WIB

Tiga Orang Masih Ditahan Terkait Kericuhan Demo di Bandung

Polisi masih menahan tiga orang yang diyakini terkait kericuhan demo buruh di Bandung

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas Kepolisian mengamankan oknum perusuh pada peringatan Hari Buruh (May Day) di kawasan Monumen Perjuangan, Kota Bandung, Rabu (1/5).
Foto: Abdan Syakura
Petugas Kepolisian mengamankan oknum perusuh pada peringatan Hari Buruh (May Day) di kawasan Monumen Perjuangan, Kota Bandung, Rabu (1/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Polrestabes mengamankan lebih dari 600 orang remaja dalam demo buruh di Kota Bandung, Rabu (1/5) kemarin. Ratusan oknum remaja dengan baju hitam ini diduga ingin menyusupi demo buruh serta melakukan pengrusakan sejumlah fasilitas dan kendaraan.

Kapolretabes Bandung Kombes Pol Irman Sugema mengatakan ratusan orang ini sempat ditahan untuk identifikasi dan pendataan. Pada Kamis (2/5) mereka dipulangkan kembali. Namun tiga di antara ratusan remaja tersebut masih ditahan dan akan didalami keterangannya.

Baca Juga

"Ada tiga orang yang sedang kita dalami untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sisanya kita pulangkan dulu," kata Irman di Mapolrestabes Bandung, Kamis (2/5) petang.

Irman menuturkan tiga orang ini diperiksa lebih lanjut terkait pengrusakan kendaraan di lokasi kejadian. Ketiganya akan menjalani gelar perkara untuk menindaklanjuti dan dasar penetapan status selanjutnya.

Tiga orang ini, kata dia, terdiri dari dua mahasiswa dan satu remaja di bawah umur. Mereka masih akan ditahan hingga proses penyelidikan usai.

"Informasi awal di lapangan itu pengrusakan sepeda motor oleh seseorang. Ada bukti video viral foto ada. Saat ini masih ditahan di polres," ujarnya.

Ihwal oknum remaja yang diduga menyusup pada demo buruh kemarin, ia mengaku belum bisa membeberkan motif dibalik kejadian tersebut. Menurutnya, polisi masih mendalami kejadian tersebut dari para pelaku. Termausk adanya dalang penggerakan massa yang masih diselidiki lebih lanjut.

"Dugaan sementara itu adalah sebuah kelompok anarko tapi sedang kita dalami lebih lanjut," ucapnya.

Ia menegaskan ada kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum. Namun kebebasan tersebut juga harus disertai dengan taat pada aturan yang berlaku. Pengamanan yang dilakukan anggotanya kemarin dikatakannya sebagai bentuk preventif untuk menjaga keamanan.

Sebab, tutur dia, ada indikasi kelompok ini melakukan pengrusakan juga potensi konflik sosial dengan kelompok buruh. Karenanya upaya pengamanan pun dilakukan untuk mencegah bentorkan.

Meski demikian, ia menegaskan pasca kejadian tersebut kondisi di Kota Bandung aman. Tak ada gesekan lanjutan akibat kericuhan yang terjadi di sekitar Monumen Perjuangan tersebut 

"Alhamdulillah sampai saat ini kita masih kondusif dan aktivitas berjalan lancar," ucapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement