REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Proyek kereta api cepat Jakarta - Bandung direncanakan rampung pada Juni 2021 mendatang. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa menilai, perlu ada konektivitas jalur kereta dalam kota dari Tegalluar, Kabupaten Bandung ke Stasiun Bandung.
Saat ini, menurut Iwa, progres pembangunan trase Tegalluar-Stasiun Bandung telah sampai pada tahap sinkronisasi rencana trase dan penyusunan studi kelayakan.
Iwa menjelaskan, proyek trase Tegalluar-Stasiun Bandung ini dilaksanakan menggunakan pola business to business. Karena, dinilai dapat dirampungkan lebih cepat. PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) dipilih sebagai ketua konsorsium bersama dengan WIKA LRT, PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), dan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
"Kereta api cepat Jakarta-Tegalluar Insyallah itu akan selesai di Juni 2021. Tentu tidak cukup selesai sampai di situ saja, tetapi juga connectivity perlu kita selesaikan lebih awal dibandingkan dengan selesainya kereta api cepat,”ujar Iwa kepada wartawan di ruang kerjanya di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu malam (8/5).
Iwa mengatakan, ketua konsorsiumnya yaitu PT KAI karena yang BUMN tersebut yang memiliki aset. "Kita akan menggunakan jalan eksisting kereta api, dengan demikian akan lebih cepat (rampung),” katanya.
Pada hasil rapat tersebut, kata dia, ditargetkan proses studi kelayakan akan selesai pertengahan Juli 2019. Dengan demikian pengajuan trase sepanjang 15 kilometer ini ke Kementerian Perhubungan dapat dilanjutkan sesuai dengan rencana.
Saat ini, kata Iwa, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat sudah mengusulkan pergeseran stasiun ke Cimekar, Gedebage ke PT KAI. Penggeseran lokasi stasiun mempertimbangkan tingkat keramaian dan rencana kepindahan pusat pemerintahan Jawa Barat ke daerah Gedebage.
“Ada usulan dari Bapak Gubernur yang tadi kita bahas secara spesifik, yaitu salah satu jalan yang dilewati mendekati danau Gedebage, SOR Bandung Lautan Api, dan juga dimungkinkannya terjadinya perpindahan pusat pemerintahan ke Gedebage," kata dia.
Oleh karena itu, kata dia, stasiun akan digeser mendekati Masjid Al Jabbar Gedebage supaya lebih optimal secara pemanfaatan maupun secara ekonomi. "Ini juga menjadi bagian kajian untuk dilakukan proses evaluasi oleh pihak PT KAI”, kata Iwa.
Iwa menegaskan, trase Tegalluar-Stasiun Bandung ini akan membantu mengurai kemacetan di Kota Bandung. Selain karena kereta api tidak menggunakan jalan raya yang sudah penuh, kereta api juga memiliki daya tampung yang lebih besar dalam sekali angkut. Sehingga, perpindahan orang dan barang akan semakin cepat.