Kamis 16 May 2019 08:45 WIB

Tenis Indonesia Targetkan Dua Emas di SEA Games 2019

Pelatnas akan dimulai tanggal 20 Mei.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Melaju Ke Final. Petenis Ganda Campuran Indonesia Christopher Rungkat melakukan servis saat bertanding dengan pasangan  Jepang pada cabang tenis nomor ganda campuran di Komplek Olahraga Jakabaring, Palembang, Jumat (24/8).
Foto: Republika/ Wihdan
Melaju Ke Final. Petenis Ganda Campuran Indonesia Christopher Rungkat melakukan servis saat bertanding dengan pasangan Jepang pada cabang tenis nomor ganda campuran di Komplek Olahraga Jakabaring, Palembang, Jumat (24/8).

REPUBLIKA.CO.ID, Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PP Pelti) akan memulai latihan menuju SEA Games 2019 pada pada 20 Mei mendatang di Jakarta. Ketua Umum PP Pelti Rildo Ananda Anwar mengatakan, atlet Merah Putih ditargektna bisa membawa pulang dua keping emas di SEA Games mendatang.

Dua emas itu diharapkan berasal dari pasangan ganda campuran Christopher Rungkat/Aldila Sutjiadi dan ganda putri Beatrice Gumulya/Jessy Rompies. Indonesia sendiri pernah berjaya di Asian Games 2018 ketika ganda campuran Christo dan Aldila meraih emas.

"Untuk level SEA Games kami harapkan Christo/Aldila dapat emas juga. Selain itu, ganda putri yang sedang on fire juga bisa emas," ujar Rildo di Stadion Tenis Jakarta, Rabu (15/5).

Kini, sejumlah pemain pelatnas Indonesia sedang menjalani beberapa turnamen di luar negeri. Christo baru menyelesaikan Busan Terbuka 2019 dengan status juara. Kemudian Jessy Rompies, dan Aldila menjalani turnamen Singapura W25 serta Priska Madelyn berlaga di sebuah turnamen di Italia.

Rencananya, para pemain akan dikumpulkan untuk menjalani training center (TC) Wisma Sanita Pejompongan, Jakarta. Ada 16 atlet yang dipanggil sesuai mengikuti pelatnas. Masing-masing delapan putra dan delapan putri.

Mereka adalah perpaduan pemain senior dan yunior. Untuk atlet putra, rinciannya adalah Christopher Rungkat, David Agung Susanto, Anthony Susanto, M Rifqi Fitriadi, Odeda M Arazza, Ari Fahresi, M Ali Akbar dan Nauvaldo Jati Agatra.

"Kami pilih di Pejompongan karena di sana ada dua lapangan baru tenis. Kami melihat lebih efektif dan efisien daripada harus di GBK. Apalagi, di Pejompongan sekaligus adapenginapannya," tambah Wakil Ketua Umum PP Pelti, Sutikno Muliadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement