Ahad 26 May 2019 00:01 WIB

Inggris Bidik Juara Piala Dunia Wanita demi Gaji Setara

Yang jadi ganjalan disparitas antuasiasme penonton menyaksikan laga putra dan putri.

Fran Kirby
Foto: thefa.com
Fran Kirby

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Timnas Inggris harus menjuarai Piala Dunia Putri 2019 terlebih dulu sebelum mengawali perjuangan menuntut bayaran dengan jumlah sama dengan rekannya di tim putra. Timnas putri Inggris, yang juara ketiga di Piala Dunia 2015, saat ini menempati peringkat tiga dunia dan menjadi salah satu favorit juara bersama tuan rumah Prancis dan Amerika Serikat (AS) pada turnamen yang akan digelar mulai 7 Juni nanti.

"Sudah pasti kami perlu mengembangkan sepak bola putri. Itulah isu utama dan selalu. Kemudian baru kami bicarakan bayaran yang setara dan masalah lain," kata penyerang timnas putri Inggris Fran Kirby seperti dikutip Reuters, Sabtu (25/5). "Kami harus memenangi Piala Dunia untuk mendukung perjuangan kami dalam situasi seperti ini."

Salah satu argumen yang akan selalu menjadi ganjalan perjuangan kesetaraan gaji pemain sepak bola putra dan putri adalah disparitas antuasiasme penonton menyaksikan pertandingan putra dan putri. "Kami melakukan tugas yang sama dengan pemain putra, tapi saya memahami bahwa kami tidak bisa membuat stadion penuh sesak, itulah argumen yang sulit dibantah," ujar Kirby.

Sementara itu, tim nasional AS yang merupakan juara bertahan dan menduduki peringkat teratas dunia. Tim ini justrumenuntut Federasi Sepak Bola AS pada Maret lalu dengan tuduhan melakukan diskriminasi jender dan keluhan gaji yang lebih rendah dan tidak dapat fasilitas memadai.

Para pemain AS mengeluh terus-menerus dibayar lebih rendah dibanding rekan putra meski prestasinya jauh lebih bersinar. Menurut Kirby, memenangi Piala Dunia bisa menjadi alasan bagi skuatnya untuk menuntut gaji setara.

Tim Inggris akan mengawali perjuangan Piala Dunia 2019 Prancis di Grup D menghadapi Skotlandia pada 9 Juni, Argentina pada 14 Juni, dan juara 2011 Jepang lima hari kemudian.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement