Ahad 26 May 2019 20:31 WIB

Pengerjaan Proyek Tol Becakayu Dihentikan H-7 Lebaran

Jalur mudik di sepanjang Kalimalang siap dilintasi kendaraan.

Rep: Febryan A/ Red: Indira Rezkisari
Pekerja sedang menyelesaikan konstruksi proyek Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu) sesi II A Jakasampurna-Ahmad Yani, Bekasi, Senin (18/3).
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Pekerja sedang menyelesaikan konstruksi proyek Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu) sesi II A Jakasampurna-Ahmad Yani, Bekasi, Senin (18/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang membentang dari Cawang, DKI Jakarta hingga Kota Bekasi, Jawa Barat untuk sementara waktu akan dihentikan menyusul adanya arus mudik Lebaran 2019. Pembangunan akan berhenti saat tujuh hari jelang Lebaran dan mulai beroperasi kembali pada tujuh hari setelah Lebaran.

"Tol Becakyu selama peyelenggaraan angkutan Lebaran tidak boleh bekerja. Pada H-7 hingga H+7 itu tidak beroperasi," kata Kepala Bidang Lalu Lintas pada Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Johan Budi Gunawan, Ahad (26/5).

Baca Juga

Proyek Tol Becakayu tersebut memang membentang di salah satu jalan penghubung antara Jakarta dan Bekasi. Tol yang dikerjakan oleh PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM), anak usaha PT Waskita Karya itu, di sepanjang bantaran Saluran Kalimalang dan memakai sebagian badan Jalan Kalimalang.

Sedangkan Jalur Kalimalang, kata Johan Budi, merupakan jalur favorit pemudik dengan sepeda motor dari Jakarta, Depok, dan Tanggerang untuk menuju Jogjakarta dan Jawa Tengah untuk melalui Jalur Pantai Utara Jawa (Pantura). Pihaknya pun telah memprediksi arus mudik terpadat akan berlangsung pada Sabtu malam atau 31 Mei mendatang.

"Ini kaitannya kan dengan Tol Becakayu. Sisi Kalimalang itu kan setengahnya udah dipakai (konstruksi tol) itu. Jadi jalan itu hanya tinggal satu lajur kan," kata dia. Sedangkan titik pembangunan saat ini sedang berada tepat di depan Met Mall yang hanya sekitar 400 meter ke Jalan Ahmad Yani. Sehingga potensi kemacetan akan sangat tinggi jika pengerjaan proyek tetap berlangsung.

"Saya sudah prediksi pada tanggal 30 Mei nanti akan ada pertemuan 3 arus di sana. Yakni arus pemudik, lalu arus warga kota dan arus truk," kata dia. Johan menerangkan, arus warga kota adalah mereka yang merayakan lebaran pasti akan berkendara dan berbelanja di sejumlah mall yang ada di Jalan Ahmad Yani, tentu itu akan bertemu dengan arus pemudik dari Jalan Kalimalang di Simpang BCP.

Sedangkan arus truk, kata dia, adalah arus yang kemungkinan bisa terjadi akibat terjadi kemacetan di ruas Tol Jakarta Cikampek (Japek), sehingga truk-truk akan memilih melewati jalur arteri Kota Bekasi. "Kan kebijakan nasionalnya dari Cawang sampai Cikarang itu tidak one way, jadi potensi kemacetan di ruas tol japek itu ada. Apalagi ada konstruksi Tol Japek Elevated juga disana," kata dia. Maka dari itu limpahan truk yang keluar ke jalan arteri itu bisa bertemu dengan arus pemudik dari Kaimalang dan warga kota yang hendak berbelanja.

Oleh karena itu, ia telah meminta jajarannya agar siap sedia dengan kemungkinan tersebut meski Tol Becakayu pengerjaanya telah dihentikan. Meski demikain, Jalan Kalimang menuju Jalur Pantura itu akan tetap dibuka seperti biasa. "Tidak ada rekayasa lalu lintas di sana," kata dia.

Kepala Seksi Pengembangan Jalan dan Jembatan pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi, Idi Susanto mengatakan, jalur mudik disepanjang Kalimalang siap dilintasi kendaraan. Sejumlah titik jalan rusak telah dilakukan perbaikan. "Di Kalimalang dan beberapa ruas jalan lain telah selesai diperbaiki," ujar dia.

Idi menambahkan, biaya perbaikan Jalan Kalimalang ditanggung sepenuhnya oleh PT KKDM selaku pengembang proyek tol Becakayu. Karena kerusakan jalan diakibatkan oleh alat berat dan truk pembangunan tol tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement