Rabu 29 May 2019 20:35 WIB

Kiai Tolchah Hasan, Sosok Pecinta Ilmu di Mata Para Muridnya

KH Tolchah Hasan dikenal sebagai sosok yang mencintai ilmu.

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
KH Tholchah Hasan
Foto: Tangkapan layar youtube
KH Tholchah Hasan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mantan menteri agama era KH Abdurrahman Wahid, KH Tolchah Hasan, meninggal dunia pada Rabu (29/5) sekitar pukul 14.00 WIB. Sosok almarhum meninggalkan kesan tersendiri bagi sejumlah tokoh dan pemuka agama. 

Dalam pandangan Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia, KH Cholil Nafis, almarhum merupakan ulama yang patut diteladani generasi Muslim saat ini. 

Baca Juga

Karena, menurut dia, Kiai Tolchah merupakan ulama yang sangat dengan ilmu pengetahuan. Bahkan, dari beberapa orang kiai yang dekat dengan Kiai Cholil, Kiai Tolchahlah yang paling senang dengan ilmu. 

"Ada satu hal yang beda dari beliau. Saya dekat dengan Kiai Makruf, Kiai Hasyim Muzadi dan Kiai Tolchah. Nah Kiai Tolchah itu punya spesifik adalah senang ilmu," ujar Kiai Cholil saat ditemui Republika.co.id di kantor MUI,  Rabu (29/5).   

Karena senang dengan ilmu, Kiai Tolchah pun sangat senang membaca buku. Beliau akan memburu setiap ada buku-buku baru yang berkualitas. "Beliau itu selalu baca. Dan pasti selalu memburu buku-buku baru. Itu yang bisa diteladani kita," ucap Kiai Cholil.  

Pengasuh Pondok Pesantren Cendikia Amanah Depok ini merasa kehilangan atas wafatnya Kiai Tolchah. Apalagi, Kiai Tolchah sudah menganggap Kiai Cholil seperti anaknya sendiri.   

"Saya ikut belasungkawa. Saya dengan beliau itu kayak anaknya. Jadi saya banyak dapat pelajaran dari beliau. Memang beliau guru di NU. Ketika beliau jadi Wakil Rais Aam saya jadi ketua Lembaga Bahtsul Masail," kata Kiai Cholil.  

Selain itu, pada saat Kiai Tolchah menjadi Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) yang pertama, Kiai Cholil juga diangkat sebagai sekretaris BWI. Keduanya pun mengurus BWI selama dua periode atau selama tujuh tahun. 

"Jadi beliau sudah menaggap kayak anak. Sampai kalau saya di Malang diminta bareng-bareng di Sabilillah (Masjid Sabillah), di Unisma. Dan banyak saya mendapatkan pelajar dari beliau," kata Kiai Cholil.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement