Kamis 30 May 2019 05:32 WIB

BPN akan Laporkan Aktivis Penuding Prabowo Dalang Kerusuhan

BPN menduga laporan atas nama Prabowo dilakukan tanpa disertai bukti.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Indira Rezkisari
Prabowo
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Prabowo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade mengatakan pihaknya akan melaporkan balik aktivis 98 yang melaporkan Prabowo Subianto ke kepolisian. Prabowo sebelum dituding sebagai salah satu dalang kerusuhan 22 Mei 2019.

Menurut Andre tudingan tersebut merupakan pencemaran nama baik. "Nanti tim hukum akan melaporkan balik aktivis aktivis tersebut, kalau memang mereka benar-benar aktivis," kata Andre di Jakarta, Kamis, (30/5).

Baca Juga

Menurut anggota Badan Komunikasi Gerindra itu, tudingan bahwa Prabowo merupakan dalang kerusuhan 22 Mei merupakan fitnah. Ia yakin pelaporan yang dilakukan aktivis tersebut tanpa disertai bukti.

"Saya yakin itu tidak ada bukti, karena memang tidak ada, dan ini merupakan fitnah terhadap Pak Prabowo, oleh karena itu tidak bisa dibiarkan," katanya.

Menurut Andre bila memang mereka merupakan aktivis 98 yang pernah berjuang di jalanan seharusnya yang disoroti adalah adanya korban jiwa dalam kerusuhan tersebut. Seperti kejadian kerusuhan yang terjadi pada 1998 lalu.

"Nah ini kan aneh, ngakunya aktivis malah membuat fitnah mengenai dalang kerusuhan, bukan korban jiwa kerusuhan tersebut yang jelas-jelas ada korbannya," tuturnya.

Andre mengatakan Prabowo justru meminta pendukungnya yang berunjukrasa di depan kantor Bawaslu untuk pulang. Bahkan lebih dari sekali Prabowo mengeluarkan imbauan tersebut.

"Jadi tidak masuk logikanya. Sebagai aktivis, nalarnya seharusnya ke banyaknya korban kekerasan" katanya.

Sebelumnya sejumlah orang mengatasnamakan Rembug Nasional 98 berujukarasa di depan Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (29/5).

Mereka berniat melaporkan Prabowo Subianto dan sejumlah orang lainnya ke Polisi karena dituding sebagai dalang kerusuhan 22 Mei. Dalam orasinya, selain Prabowo mereka juga menyebut nama Titiek Soeharto, Neno Warisman, Amien Rais, Kivlan Zen dan Fadli Zon.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement