Jumat 31 May 2019 08:01 WIB

AS Sanksi Negara yang Beli Minyak dari Iran

Presiden Iran tegaskan tidak akan menyerah pada tekanan AS.

Rep: Lintar Satria/ Red: Indira Rezkisari
Presiden Donald Trump
Foto: Manuel Balce Ceneta/AP Photo
Presiden Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Perwakilan Khusus Amerika Serikat (AS) untuk Iran Brian Hook mengatakan AS akan memberikan sanksi kepada negara mana pun yang membeli minyak dari Iran. Peraturan ini berlaku setelah keringanan importir Iran sudah berakhir pada 2 Mei lalu.

Surat kabar The Wall Street Journal melaporkan negara-negara seperti China dan India yang mengeluarkan permintaan keringanan pada bulan November lalu masih boleh membeli minyak dari Iran setelah 2 Mei. Sampai akhirnya mereka mencapai batas negosiasi.

Baca Juga

Namun dalam pernyataannya Hook mengatakan negara yang melakukan pembelian baru setelah 2 Mei akan mendapat sanksi. "Bahkan jika negara itu belum memenuhi batas pembelian yang sudah dinegosiasikan sebelumnya," kata Hook, Jumat (31/5).

Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk mencoba memotong ekspor minyak Iran sampai titik nol. Baru-baru ini ia juga meningkatkan kehadiran militer AS di kawasan Teluk untuk merespons apa yang ia sebut sebagai ancaman dari Iran.

Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan Teheran tidak akan menyerah pada tekanan Amerika Serikat. Ia mengatakan tidak akan menyerahkan tujuan negaranya bahkan jika dibom.

"Kami harus melawan, jadi musuh kami tahu jika mereka membom tanah kami dan jika anak-anak kami martir, terluka atau tertangkap kami tidak akan menyerah dengan tujuan kami untuk kemerdekaan negara dan kebanggaan kami," kata Rouhani, dikutip dari Reuters.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement