REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah mengimbau kepada seluruh personel pengamanan Idul Fitri, untuk tetap siaga dalam melakukan pengamanan. Ia pun meminta aparat membawa senjata karena penyerangan terorisme di Sukoharjo, Jawa Tengah, menyasar anggota kepolisian.
“Bapak Kapolri telah mengingatkan pengamanan Idul Fitri tidak boleh sendiri, harus ada kawan yang mendampingi dan para personel juga harus bersenjata. Ini peringatan kepada teman-teman,” ungkap Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Asep Adi Saputra, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (4/6).
Sementara itu, kasus bom bunuh diri di pertigaan Tugu Tani, tepatnya di depan Pospam Tugu Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Senin (3/6) sekitar pukul 22.30 WIB masih diselidiki oleh Densus 88. Pelaku sekaligus korban masih dalam perawatan dan nantinya dari pelaku ini akan dimintai keterangan yang lebih dalam lagi.
Untuk diketahui, sejak Januari 2019 sampai Mei 2019, Polri telah menangkap 71 orang teroris. Pada di Mei 2019 saja telah ditangkap 31 teroris. Mereka mengaku akan melakukan jihad, termasuk juga di Idul Fitri. Aparat polisi masih jadi sasaran mereka karena dalam pandangan mereka, aparat kepolisian adalah thogut atau setan.
“Saya kira dengan kejadian ini bagi masyarakat yang sedang mudik atau di kampung halaman, agar tetap tenang dan aparat akan menjamin keamanan itu,” kata Asep.