REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bentrokan antarwarga terjadi di Kabupaten Buton, Sulawesi Utara (Sultra) pada Kamis (6/6). Akibatnya sebanyak 87 rumah hangus terbakar pascabentrokan antarwarga DesaGunung Jaya dan Sampuabalo.
Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhart mengatakan kondisi saat ini cenderung kondusif. Aparat keamanan ungkapnya, baik dari unsur Polri dan TNI telah berjaga untuk mencegah bentrokan kembali terjadi.
“Kondisi sudah cenderung kondusif,” ungkap Harry dalam sambungan telepon dengan Republika, Jumat (7/6).
Dari unsur kepolisian terang Harry, personel Polda, Polres hingga Polsek telah disiagakan. Ada sekitar 300 lebih personel keamanan yang telah berjaga di wilayah tersebut.
Bahkan tambah Harry, dari kepolisian Jumat pagi ini juga telah menambahkan personelnya dari satuan Brimob. Sebanyak 100 personel telah dikirimkan untuk menambah pasukan keamanan.
“Pagi ini juga sudah dikirimkan satu SST Brimob untuk penambahan kekuatan yang ada saat ini di wilayah Buton,” kata Harry.
Diketahui, bentrokan antarwarga terjadi pada Rabu (5/6). Bahkan, ratusan warga terpaksa harus mengungsi akibat bentrokan tersebut.
Bentrokan diduga dipicu akibat dari konvoi motor berjumlah 20 unit yang menggunakan knalpot racing dan memainkan gasnya. Warga setempat yakni gunung jaya merasa keberatan dengan ulah para pemuda tersebut dan terjadi keributan dengan pemuda setempat.
Akibat peristiwa tersebut, sebanyak 87 rumah terbakar dan kendaraan yang rusak. Hingga saat ini masih belum diketahui berapa kisaran kerugian pasca bentrokan.