REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL -- Puluhan wisatawan yang berlibur di pantai Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tersengat ubur-ubur pada libur H+1 Lebaran 2019. Sekretaris SAR Satlinmas Korwil II Baron Surisdiyanto di Gunung Kdul, Kamis, mengatakan sampai 14.00 WIB, jumlah wisatawan yang tersengat ubur-ubur sebanyak 94 orang, yang didominasi oleh anak-anak.
Di Pantai Sepanjang ada 34 orang, Pantai Watu Kodok ada empat orang, Pantai Krakal 15 orang, Pantai Krakal ada 15 orang, Pantai Drini 24 orang, dan Pantai Kukup tujuh orang.
"Wisatawan tersengat ubur-ubur karena bermain dengan ubur-ubur. Kami kemudian langsung memberikan pertolongan kepada korban," katanya.
Ia mengatakan, sebelumnya juga ada kasus tersengat ubur-ubur. Pada Senin (3/6) di Pantai Kukup korbannya ada 25 orang, Pantai Sepanjang ada empat orang, dan Pantai Drini ada enam orang. Pada Selasa (4/6), di Pantai Drini ada enam orang, dan Pantai Krakal ada satu orang. Lantas, pada H Lebaran, di Pantai Drini ada dua orang.
"Hari ini, wisatawan yang tersengat ubur-ubur sangat banyak. Anak-anak justru memungut ubur-ubur untuk mainan," katanya.
Ia menjelaskan, hewan laut ubur-ubur physalis (impes) yang berwarna biru dan mengapung di permukaan air laut ini mempunyai tentakel atau kaki yang menjuntai. Tentakel inilah tempat sel penyengat (nematocyst).
Nematocyst hewan ini memiliki bisa karena berfungsi untuk melumpuhkan mangsa dan menjadi sistem pertahanan diri dari predator lainya termasuk manusia. Apabila terkena nematocyst, tubuh akan terasa gatal diikuti dengan rasa terbakar, nyeri bahkan sesak nafas.
"Saat ini, banyak ubur-ubur di pantai selatan. Kami mengimbau supaya tidak memegang ubur-ubur," katanya.