REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL -- Kabupaten Gunungkidul memang menjadi salah satu tujuan wisata selama libur Lebaran 2019 ini. Bahkan, memasuki hari kedua saja, jumlah kunjungan sudah menembus angka 40 ribu.
Pantai menjadi salah satu destinasi wisata yang paling banyak didatangi wisatawan. Baik wisatawan lokal, domestik, maupun wisatawan mancanegara.
Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul mencatat jumlah pengunjung beretribusi pada Rabu (5/6) saja sudah mencapai 11.315 orang. Sedangkan, pada Kamis (6/6) melonjak jadi 40.773 pengunjung.
Persentasenya, 93 persen merupakan pengunjung wisata-wisata pantai. Sedangkan, tujuh persen lain merupakan wisatawan nonpantai yang populer pula di sana.
Mulai Goa Pindul, Goa Cerme, Gunung Gambar, Gunung Gentong, Sri Gethuk dan Nglanggeran. Secara umum, sudah ada kenaikan empat kali lipat dari libur Lebaran hari pertama.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Asti Wijayanti berharap, tamu yang berkunjung dapat menikmati libur Lebaran di seluruh destinasi yang ada di Kabupaten Gunungkidul.
Di sisi lain, Asti berharap, masyarakat dan pelaku-pelaku jasa usaha wisata sudah siap menyambut tamu-tamu. Utamanya, dengan meningkatkan kualitas pelayanan yang ada.
"Sehingga, tamu makin terkesan dan akan melakukan kunjungan ulang ke Kabupaten Gunungkidul," kata Asti, Kamis (6/6).
Dinas Pariwisata sendiri menargetkan libur Lebaran 2019 terhitung 6-9 Juni 2019 jumlah kunjungan mencapai 172 ribu. Pendapatan Asli Daerah (PAD) diperkirakan sebanyak Rp 1,3 miliar.
Kepada wisatawan, turut diimbau agar mereka senantiasa menjaga keselamatan, mematuhi peraturan lalu lintas dan menjaga kebersihan. Serta, menjalin komunikasi positif ke masyarakat.
Tujuannya, agar tidak muncul keluhan ataupun masalah pelayanan terhadap wisatawan. Pengunjung turut diminta lebih bijak dalam memanfaatkan media sosial.
Kepala SAR Pantai Baron, Marjono menyampaikan, kondisi gelombang pantai landai dan relatif aman bagi pengunjung. Tapi, wisatawan dmiminta tetap mawas diri dan selalu menjaga keselamatan.
"Hanya saja, saat ini ubur-ubur mulai mendarat, untuk itu kami minta agar wisatawan waspada," ujar Marjono.
Terkait itu, ia menekankan, SAR akan terus melakukan pantauan dan mengingatkan para wisatawan. Baik melalui publikasi langsung maupun dengan pemasangan rambu-rambu di titik tertentu.