Ahad 09 Jun 2019 08:00 WIB

Merajut Kesetaraan Lewat Sepak Bola

Piala Dunia Wanita 2019 Prancis bisa jadi momen tentang kesetaraan gender.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Endro Yuwanto
Piala Dunia Wanita 2019
Foto: wikipedia
Piala Dunia Wanita 2019

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Beragam pesan lahir dari sepak bola. Salah satunya tentang kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan.

Tahun ini momen terkait pesan tersebut sangat terasa. Ada Piala Dunia Wanita 2019. Prancis jadi tuan rumah.

Kaum hawa yang memiliki bakat berkelas unjuk gigi di negeri paling romantis. Jutaan pasang mata menyaksikan mereka secara global. Sebuah panggung resmi dengan misi sosial berkelanjutan.

Mantan penjaga gawang tim nasional wanita Kanada, Karina LeBlanc menyinggung tujuan utama hadirnya olahraga ini untuk kaumnya. Sosok yang menjadi petinggi Divisi Perempuan Concacaf itu menyebut tiga target yang mereka kejar. Pertama mengubah persepsi, membangun fondasi berkelanjutan, dan menumbuhkan partisipasi.

"Dalam sepak bola wanita, kami memiliki ruang untuk tumbuh di setiap aspeknya. Jika pada akhirnya melalui sepak bola, mengubah kehidupan gadis-gadis muda, berarti kami melakukan sesuatu yang benar," kata LeBlanc, dikutip dari AP, Sabtu (8/6).

Sebuah konsistensi ditunjukkan FIFA untuk mendukung misi tersebut. Terbukti sejak 1991 Piala Dunia Wanita terus bergulir. Timnas Amerika Serikat (AS) mengumpulkan trofi terbanyak.

Para Srikandi Negeri Paman Sam sudah tiga kali menjuarai turnamen ini. Kemudian Jerman, dua kali. Sisanya Norwegia dan Jepang, berbagi satu gelar.

Total hadiah Piala Dunia 2019 sebanyak 38 juta dolar AS. Jumlah demikian, naik dua kali lipat dibandingkan dengan event serupa pada 2015 lalu. Meski demikian masih jauh jika melihat total hadiah untuk Piala Dunia pria.

Tahun lalu, total hadiah Piala Dunia 2018 di Rusia mencapai 400 juta dolar AS. Namun apa yang terjadi di Prancis, bukti olah raga ini bakal semakin diminati semua kalangan. Ada 24 negara menjadi peserta.

Penyelenggaran Piala Dunia 2019 berlangsung di sembilan kota di Negeri Napoleon Bonaparte. Selain di Paris, ada Lyon, Nice, Montpellier, Rennes, Le Havre, Valenciennes, Reims, dan Grenoble.

FIFA menurunkan 27 wasit dan 48 asisten wasit untuk event kali ini. Pertama kalinya Piala Dunia Wanita meggunakan VAR (video assistant referees). Sejumlah tim unggulan berpartisipasi.

Selain AS sebagai pemenang terbanyak sekaligus juara bertahan, ada Jerman, juga tuan rumah Prancis. Pada partai pembuka, Les Bleus membantai Korea Selatan empat gol tanpa balas. Ini modal berharga bagi Amandine Henry dan rekan-rekan menghadapi pertandingan-pertandingan berikutnya.

"Hari ini kami bermain bagus, tapi kami harus tetap berdiri di tanah, dan bekerja keras," ujar pelatih Prancis, Corinne Diacre.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement