REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan (Korsel) dan Inggris pada prinsipnya sepakat menandatangani kesepakatan perdagangan bebas secara terpisah menjelang kepergian Inggris dari Uni Eropa (Brexit) pada Oktober.
Menurut pernyataan Kementerian Energi, Industri dan Perdagangan Korsel, Senin (10/6), kesepakatan tersebut membantu Korsel meminimalisasi ketidakpastian perdagangan. Perjanjian itu sekaligus mempertahankan perdagangan dengan Inggris berdasarkan perjanjian perdagangan bebas Korsel dan Uni Eropa yang sudah berjalan.
Kesepakatan termasuk mempertahankan tarif nol persen terhadap ekspor Korsel seperti bagi kendaraan dan suku cadangnya. Kementerian berpendapat, Korsel juga mempersiapkan respons terhadap kemungkinan skenario lain termasuk Brexit tanpa kesepakatan.
Keanggotaan Inggris di Uni Eropa akan berakhir pada 31 Oktober, dengan atau tanpa kesepakatan. Jika kesepakatan tidak disetujui dan diratifikasi saat itu maka pemerintah akan menghadapi opsi meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan, dengan mencari lebih banyak waktu atau membatalkan Brexit sama sekali.