Rabu 12 Jun 2019 07:19 WIB

Uji Coba LRT Jakarta Berjalan Mulus

Stasiun Pegangsaan Dua mulai beroperasi bulan depan.

Rep: Mimi Kartika/Haura Hafizhah/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah warga mengikuti uji coba publik pengoperasian Light Rail Transit (LRT) fase I rute Kelapa Gading-Velodrome di Jakarta, Selasa(11/6).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah warga mengikuti uji coba publik pengoperasian Light Rail Transit (LRT) fase I rute Kelapa Gading-Velodrome di Jakarta, Selasa(11/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lintas Rel Terpadu (LRT) Jakarta mulai diuji coba untuk publik pada Selasa (11/6) ini dari pukul 05.30-23.00 WIB. Direktur Proyek PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Iwan Takwin mengatakan, uji publik ini untuk proses persiapan sebelum LRT beroperasi komersial secara resmi.

"Kalau ini uji coba publik benar-benar dibuka umum dan pakai penumpang. Jadi, orang bisa datang, langsung regis, langsung naik. Ini mirip komersial operasi. Operasi full," kata Iwan, Selasa (11/6).

Ia menjelaskan, sebelumnya PT LRT Jakarta menyelenggarakan uji coba internal dan sosialisasi kepada masyarakat secara terbatas. Dia mengatakan, uji publik ini sama seperti Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta sebelum beroperasi komersial untuk publik.

Untuk itu, kata Iwan, dengan uji coba publik, baik pelaksana proyek PT Jakpro maupun operator PT LRT Jakarta bisa mengidentifikasi kekurangan LRT. Dengan demikian, antisipasi bisa dilakukan agar tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Ia memaparkan, waktu pelaksanaan uji coba publik ini sama dengan waktu beroperasi LRT Jakarta saat sudah diresmikan nanti. Masyarakat bahkan sudah diarahkan untuk melakukan tap kartu di gerbang tiket masuk dan keluar.

Namun, warga harus tetap mendaftar melalu situs resmi LRT Jakarta untuk ikut uji coba publik ini. Berbeda dari sebelumnya, masyarakat akan dilayani di lima stasiun LRT, yakni Stasiun Boulevard Utara, Boulevard Selatan, Pulomas, Equestrian, dan Velodrome.

LRT Fase I rute Kelapa Gading-Velodrome memiliki panjang lintas 5,8 kilometer. Iwan mengatakan, LRT Jakarta masih menunggu sertifikasi prasarana yang memiliki jalur, bangunan stasiun, fasilitas operasi depo, dan izin operasi depo.

Ia menuturkan, proses sertifikasi tersebut masih menunggu surat rekomendasi Dinas Perhubungan DKI Jakarta. "Secepatnya. Kan makanya kita sudah mulai uji publik untuk mengantisipasi kalau nanti sertifikat atau izin operasinya keluar ya kita tinggal sudah semuanya," kata dia.

Di sisi lain, sejumlah surat rekomendasi dan sertifikasi telah dikantongi LRT Jakarta. Beberapa di antaranya adalah rekomendasi teknis dari Kementerian Perhubungan dan surat rekomendasi teknis sebagai syarat untuk Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) agar mengeluarkan izin bagi LRT.

Hal tersebut termasuk surat penugasan dari PT Jakpro kepada PT LRT Jakarta khusus terkait sarana yang ditandatangani PT Jakpro dan PT LRT Jakarta. Untuk peresmiannya, LRT Jakarta menunggu keputusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Berdasarkan pantauan Republika, pada Selasa siang di Stasiun Boulevard Utara belum banyak terlihat warga yang ingin naik LRT Jakarta. Begitu pun di Stasiun Boulevard Selatan, Pulomas, dan Equestrian. Sebagian besar warga naik LRT Jakarta dari Stasiun Velodrome.

Direktur Utama PT LRT Jakarta Allan Tandiono mengatakan, memang jika siang di Stasiun Boulevard Utara sepi karena warga semua sudah berangkat kerja ke arah Sudirman dan Kuningan, Jakarta Selatan.

“Ya kalau siang begini sepi. Paling kebanyakan ibu-ibu. Tapi, tadi pagi saya dapat laporan ada penumpang pertama naik dari Stasiun Boulevard Utara pukul 06.20 WIB. Penumpang tersebut mau berangkat kerja ke arah Sudirman,” kata Allan kepada wartawan di Stasiun Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur.

Allan menambahkan, nantinya jika pembangunan skybridge yang menghubungkan Stasiun Velodrome dengan Halte Transjakarta Pemuda sudah selesai, penumpang tidak usah turun lagi untuk menuju halte Transjakarta.

“Mereka tinggal melewati skybridge. Lihat skybridge sudah siap. Hanya tinggal memasang lampu di setiap sudutnya. Kalau sekarang memang harus turun dulu. Tapi, nanti kalau sudah jadi memudahkan penumpang pastinya,” ujar dia.

Uji coba publik LRT Jakarta nantinya akan dilakukan sampai 21 Juni 2019. Dengan melakukan registrasi secara daring di situs web, calon penumpang mendapatkan verifikasi di pos-el masing-masing. Setelah itu, calon penumpang dapat pergi ke ke stasiun LRT Jakarta untuk menunjukkan verifikasi pada petugas di setiap stasiun.

Uji coba publik ini, ia melanjutkan, juga untuk mengedukasi warga terkait cara tap kartu yang benar. Pasalnya, ia masih melihat banyak warga yang kurang paham dalam melakukannya.

Namun, ia mengaku memang untuk saat ini hanya ada lima stasiun yang dioperasikan untuk uji coba publik. Pasalnya, Stasiun Pegangsaan Dua sekaligus depo LRT Jakarta masih dalam pengecekan.

“Targetnya bulan depan bakal dilewati LRT Jakarta. Jadi, nanti ada enam stasiun. Untuk sekarang lima dahulu ya,” kata dia menambahkan.

Saat ini pihak LRT Jakarta hanya menyediakan 16 kereta yang setiap kereta memiliki dua gerbong LRT dengan daya tampung 270 penumpang. Dia hanya menargetkan 14 ribu penumpang per hari sehingga cukup dua gerbong.

Sementara itu, kata dia, LRT Jakarta akan diperpanjang hingga Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. Pembangunan tersebut masih dalam perencanaan Jakpro serta menunggu kajian studi kelayakan konsultan dari Amerika Serikat.

“Kajian dan desainnya itu dari Amerika Serikat. Panjangnya berapa kami belum tahu. Ada bangunan besi-besi yang keluar di persimpangan Mall Kelapa Gading dan masjid. Nah, itu menuju wisma atlet,” ujar dia.

Lalu, terkait pengoperasian secara komersial, Allan masih menunggu izin dari Pemprov DKI Jakarta. Pasalnya, ia saat ini hanya fokus dengan uji coba publik LRT Jakarta dari 11 Juni sampai 21 Juni 2019. Dengan begitu, ia juga masih punya waktu untuk menyempurnakan pelayanan dan perawatan LRT Jakarta.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement