Jumat 14 Jun 2019 14:02 WIB

Ingatkan Massa Aksi Sidang MK, Moeldoko: Jangan Macam-Macam

'Negara ini perlu damai. Kita akan bikin sesuatu kalau macam-macam'

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Esthi Maharani
Suasana jelang sidang perdana sengketa Pilpres 2019 di depan gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Jumat (14/6).
Foto: Republika/Flori Sidebang
Suasana jelang sidang perdana sengketa Pilpres 2019 di depan gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Jumat (14/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Presiden Moeldoko mengingatkan seluruh pihak yang menggelar aksi mengawal persidangan di Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat (14/6), untuk menjaga situasi tetap kondusif. Pernyataan Moeldoko ini menyusul tetap adanya sejumlah kelompok massa yang mencoba mendekat ke area gedung MK sejalan dengan proses persidangan.

"Pokoknya, jangan macam-macam. Jangan macam-macam. Negara ini perlu damai, masyarakat perlu damai. Jangan bikin macam-macam. Kita akan bikin sesuatu kalau macam-macam," kata Moeldoko di Gedung Krida Bhakti Sekretariat Negara, Jumat (14/6).

Moeldoko sendiri meyakini para pendukung kubu capres-cawapres nomor urut 02 akan tetap menaati instruksi Prabowo Subianto yang meminta pendukungnya tidak mendatangi Gedung MK. Moeldoko yang juga menjabat Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf ini bahkan menyebut bahwa relawan kubu 01 sebetulnya tak kalah banyak. Hanya saja dirinya menahan pengerahan massa dari kubu 01 demi menjaga situasi yang kondusif.

"Jangan mereka merasa punya kekuatan. Itu 01 relawannya juga banyak. Cuma saya tahan aja itu. Saya ngga mau ada sesuatu yang malah nanti membuat suasana tidak bagus. Jadi jangan merasa mereka yang punya kekuatan," kata Moeldoko.

Seperti diketahui, persidangan gugatan perselisihan hasil pemilu dijalankan di Mahkamah Konstitusi, Jumat (14/6). Agenda sidang perdana pada Jumat (14/6) ini adalah mendengarkan permohonan pemohon (kubu Prabowo-Sandiaga Uno).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement