REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Perkembangan Pesantren Nuu War semakin meningkat dari tahun ke tahun. Presiden Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara, Ustaz Fadhlan Gharamatan pun menceritakan sedikit awal kisah tentang Pondok Pesantren Nuu War yang didirikan pada tahun 1994 di daerah Pondok Hijau, Kota Bekasi.
Menurutnya, pada awal Pesantren tersebut berdiri, mereka hanya memiliki lima santri saja. Namun dari tahun ke tahun jumlahnya pun akhirnya semakin meningkat.
"Dulu kita tinggal di rumah Type 45. Santri nya pertama hanya lima orang, lalu bertambah jadi 12 orang, lalu 50 orang, hingga akhirnya 200 orang," Katanya kepada republika.co.id.
Pada tahun 2012, Pesantren Nuu War pindah ke tempat baru yaitu di daerah Kampung Bunut, Desa Tamansari, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi. Setelah mendapatkan amanah wakaf, infaq dan sodaqoh dari umat islam yang ada di Indonesia.
Ustaz Fadhlan menjelaskan, Semua kegiatan pendidikan yang ada di Pesantren Nuu War ini secara gratis mulai dari SPP, pakaian, hingga makan dan minum. Menurutnya ini adalah amanah dari umat yang harus dijalankan.
Ia juga menjelaskan, bahwa seluruh santri yang di Pesantren Nuu War ini setelah lulus akan kembali ke Kampung halamannya dan membangun daerah mereka masing-masing.
" Kita lakukan ini karena ini adalah Orang-orang yang harus kita bantu, demi masa depan mereka, masa depan orang tua mereka, masa depan kampung halaman mereka, dan terutama bangsa dan negara," Ujarnya.
Hingga saat ini jumlah santri yang ada di Pesantren Nuu War sendiri sudah mencapai 750 santri. Bahkan, penerimaan santri tahun Ini di Pesantren Nuu War mencapai 680 santri. Kebanyakan dari santri yang ada di Pesantren Nuu War ini masih di dominasi oleh santri yang berasal dari wilayah Papua dan sekitarnya.