REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pegadaian Syariah mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar 42,79 persen secara tahunan (YoY). Per Mei 2019, total Outstanding Loan (OSL) mencapai Rp 7,88 triliun, tumbuh dari Rp 5,52 triliun pada periode Mei 2018.
Kontribusi terbesar berasal dari gadai syariah atau rahn sebesar Rp 4,48 triliun per 31 Mei 2019. Kedua, yakni produk pembiayaan kendaraan bermotor atau produk Amanah sebesar Rp 1,9 triliun, tumbuh 139,79 persen secara tahunan.
Senior Manajer Unit Usaha Syariah, Hendratmo menyampaikan tahun ini Pegadaian Syariah punya fokus bisnis di pembiayaan porsi haji. OSL Arrum Haji telah melebihi target tahunannya sebesar Rp 425 miliar, yakni Rp 435 miliar.
"Kami gencarkan kampanye, mengajak masyarakat untuk mengutamakan yang utama," kata dia.
Ibadah haji merupakan rukun Islam dengan hukum wajib bagi yang mampu. Dengan produk Arrum Haji, Pegadaian Syariah ingin membantu umat Islam untuk menjalankan rukun Islam.
Produk ini cocok bagi milenial untuk lebih mengutamakan yang wajib dibandingkan mengikuti tren seperti food, fashion, dan fun. Cocok juga untuk kalangan menengah ke bawah karena biayanya lebih terjangkau dan bisa lebih diusahakan.
"Target nasabah haji 40 ribu dan tercapai 23 ribu, target 2019 bisa terlampaui permintaan, bisa mencapai 24 ribu," kata dia pada Republika.co.id, Selasa (18/6).
Kepala Bagian Strategi Pemasaran dan Penjualan Pegadaian Syariah Moh Slamet Hartono menambahkan Pegadaian Syariah menargetkan OSL produk 2019 mencapai Rp 8,5 triliun.
Ia optimistis bisa tumbuh lebih tinggi karena kini telah mencapai Rp 7,88 triliun, tumbuh 1,13 persen secara yoy. Target nasabah tahun ini diharapkan bisa mencapai 1,3 juta dan rekening sebesar 1,7 juta.