REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sedia payung sebelum hujan. Siap-siap sebelum kejadian.
Begitulah kira-kira prinsip hidup Tia Puspa (34 tahun) dalam urusan keuangan. Sejak menikah 10 tahun lalu, ia baru menyadari kalau masa depan harus direncanakan dengan baik dengan kesiapan ekonomi yang baik pula.
Punya banyak tujuan keuangan baru, seperti punya rumah, kendaraan, dana darurat, uang sekolah anak, hingga liburan tipis-tipis tentu tidak bisa dipersiapkan hanya dalam satu dua bulan. Perlu persiapan matang agar masing-masing terpenuhi di waktu yang sudah ditetapkan.
"Ternyata puyeng juga mempersiapkan pos-pos alokasinya, padahal gaji kan tidak seberapa juga, hahaha," katanya curhat.
Menabung bukan hal yang baru buat Tia. Ilmu paling dasar dalam mengelola keuangan ini sangat membantunya, terutama dari sisi psikologis. Ia sudah mahir mengendalikan keinginan dan tidak impulsif membeli barang yang tidak diperlukan.
Bermodalkan habit ini, ia belajar lebih banyak instrumen keuangan, khususnya untuk investasi. Ia belajar profil risikonya, mengenal obligasi, sukuk, reksa dana, saham, emas, hingga fintech peer to peer lending.
"Saya suka mencoba-coba banyak instrumen keuangan, jadi bisa merasakan sendiri baik buruknya," kata dia.
Sejauh ini, ibu dua anak itu paling suka instrumen reksa dana dan emas. Reksa dana karena sangat sederhana dan mudah diakses. Sementara emas sangat menguntungkan dan bebas dari kekhawatiran.
"Untuk jangka pendek dan menengah reksa dana sangat direkomendasikan, kalau menengah ke jangka panjang saya jagokan emas," kata dia.
Tia punya tabungan emas di Pegadaian yang sangat membantunya saat butuh uang cepat untuk renovasi rumah. Ia membeli emas sekitar 8 tahun lalu saat harga sekitar Rp 500 ribu per gram, dan di tahun 2023 kini sudah sekitar Rp 1 juta per gram.
Dulu ia masih suka datang ke cabang untuk top up, namun kini bisa dengan ambil gawai dan buka aplikasi Pegadaian Syariah Digital. Bisa mulai nabung dari 0,01 gram pula, dengan jaminan emas 24 karat, dan biaya pengelolaan hanya Rp 30 ribu per tahun.
Menurutnya, menabung emas adalah pilihan investasi yang menyenangkan. Selain akses mudah, pergerakannya pun sering kali di luar ekspektasi tanpa perlu usaha monitoring yang berlebihan.
"Semula sih nabung emas hanya karena agar melindungi dari inflasi, tapi ternyata untungnya besar banget juga ya," katanya.
Profesional Marketing Communication Unit Usaha Syariah Pegadaian, Hendratmo mengamini tren keuntungan dari menabung emas ini. Tak heran adopsinya terus meningkat, terutama di kalangan anak muda. Investasi emas memang investasi yang harus dimulai sedini mungkin.
"Emas sangat kokoh untuk bisa melindungi nilai, tahan terhadap krisis, dan termasuk instrumen investasi yang terbesar yang diperdagangkan di dunia," katanya pada Republika, beberapa waktu lalu.
Ditambah lagi, investasi emas juga menjadi lebih menenangkan untuk Muslim. Meski demikian, tetap perlu diperhatikan investasi emas mana yang sesuai secara syariah. Bukan berarti setiap investasi emas bisa terbebas dari riba dan hal-hal yang dilarang syariat.
"Di pegadaian syariah sudah sesuai dengan prinsip syariah yang mana dalam proses bisnis pegadaian syariah selalu di awasi oleh dewan pengawas syariah," katanya.
Dengan segala keunggulan ini, tak heran pamor tabungan emas syariah terus meningkat. Hendratmo mengatakan, kinerja tabungan emas syariah berdasarkan jumlah titipan naik sekitar tiga persen dengan jumlah titipan sebesar 814 kg emas pada 2023.
Hendratmo mengatakan, Pegadaian Syariah melihat kesadaran masyarakat untuk berinvestasi maupun menabung emas semakin tinggi. Oleh karena itu, sebagai institusi yang mempunyai rekam jejak panjang dalam bisnis emas, Pegadaian Syariah berkomitmen untuk membantu masyarakat agar semakin kuat ketahanan ekonominya dengan melakukan investasi atau menabung emas.
Selain tabungan emas, Pegadaian Syariah juga memiliki banyak produk yang dapat membantu pemenuhan kebutuhan keuangan masyarakat. Dengan skema syariah, produk-produk ini membawa ketenangan karena sesuai dengan ajaran Islam, sehingga bisa membuat hidup insyaAllah menjadi lebih berkah.
"Secara keseluruhan portofolio produk yang paling besar saat ini masih di dominasi oleh rahn atau gadai syariah, dimana pertumbuhan rahn per 31 Desember 2023 secara tahunan tumbuh sebesar 12,80 persen," kata Hendratmo.
Untuk memenuhi kebutuhan produktif masyarakat dalam berniaga, Pegadaian juga menyalurkan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah. Direktur Jaringan, Operasi, dan Penjualan Pegadaian Eka Febriansyah mengatakan KUR Syariah ini punya margin murah setara dengan tiga persen setahun.
Program ini bisa diakses di lebih dari 4.000 outlet Pegadaian maupun Sentra Layanan Ultra Mikro (SenyuM). Semua produk dan layanan Pegadaian dapat diakses di lebih dari 39 ribu Agen Pegadaian.
Untuk mempermudah transaksi, nasabah juga dapat memanfaatkan aplikasi Pegadaian Digital atau Pegadaian Syariah Digital. Saat ini aplikasi Pegadaian Digital dan Pegadaian Syariah Digital telah diunduh oleh lebih dari 5,8 juta nasabah. Dengan aplikasi ini, nasabah dapat menambah saldo tabungan emas, melakukan transaksi jual (buyback), menggadaikan atau mentransfer tabungan emas secara digital.
"Nasabah juga dapat melakukan transaksi lain secara realtime kapan saja dan dimana pun ia berada," kata Eka.