Jumat 21 Jun 2019 15:30 WIB

Mural di Terowongan Jalan Kendal Disambut Positif oleh Warga

Terowongan Jalan Kendal dihiasi mural bertema HUT Ultah DKI Jakarta.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Reiny Dwinanda
Mural Wajah baru Jakarta.Sejumlah mahasiswa melintasi mural bertemakan “Wajah Baru Jakarta” di Terowongan Kendal, Jakarta Pusat, Kamis (20/6).
Foto: Fakhri Hermansyah
Mural Wajah baru Jakarta.Sejumlah mahasiswa melintasi mural bertemakan “Wajah Baru Jakarta” di Terowongan Kendal, Jakarta Pusat, Kamis (20/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyambut Hari Ulang Tahun ke-492 DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menyulap Terowongan Jalan Kendal dengan seni mural. Seni melukis di dinding ini dilakukan sejumlah mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) dan Hima Rupakapala Universitas Paramadina bekerja sama dengan iMural.

Mereka melukis di dinding sepanjang terowongan sisi utara, yakni bagian kiri dari arah stasiun MRT, dengan tema Wajah Baru Jakarta. Live Mural dapat disaksikan langsung mulai 17-21 Juni 2019, mulai pukul 09.00-18.00 WIB.

"Konsep gambarnya sesuai dengan tema HUT Kota Jakarta tahun ini, yaitu Wajah Baru Jakarta. Kami mulai sejak hari Senin kemarin," ujar dosen Desain Komunikasi Visual Universitas Paramadina, Rio, di kawasan Terowongan Kendal, Jakarta Pusat, Jumat (21/6).

photo
Sejumlah mahasiswa dari perguruan tinggi swasta menyelesaikan pembuatan mural di terowongan Jalan Kendal, Dukuh Atas, Jakarta, Kamis (20/6/2019). Pembuatan mural tersebut dalam rangka untuk menyemarakan HUT DKI Jakarta ke-492.

Sementara itu, salah satu warga Ressi (21) menyambut baik adanya mural di jalur pedestrian tersebut. Menurutnya, mural itu menjadi hal unik agar berjalan kaki tak bosan.

Ressi mengaku memang sering melewati terowongan itu untuk mengakses Stasiun Sudirman. Mahasiswi itu juga ingin jalur pejalan kaki menjadi lebih nyaman.

"Bagus ya, jadi enggak bosan kan kalau jalan kaki," kata Ressi.

Hal senada juga diungkapkan Primus (35) yang menyambut positif dilukisnya dinding di terowongan tersebut. Akan tetapi, menurutnya lebih penting lagi Pemprov DKI memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan para pejalan kaki.

Primus meminta Pemprov DKI memastikan tak ada pedagang kaki lima (PKL) yang mengokupasi jalur pedestrian maupun trotoar. Ia juga berharap ada tindakan tegas terhadap kendaraan parkir di trotoar.

"Yang penting itu bagaimana pejalan kaki aman dan nyaman, enggak ada gangguan kayak kendaraan yang jalan di jalan raya, lancar," kata Primus.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement