Senin 24 Jun 2019 12:15 WIB

Tujuh Jasad Pendaki di Himalaya Ditemukan

Tim akan terus menyisir area untuk menemukan pendaki Himalaya kedelapan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ani Nursalikah
Gunung Gamlang Razi yang merupakan bagian dari pegunungan Himalaya tertinggi di Asia Tenggara
Foto: AP
Gunung Gamlang Razi yang merupakan bagian dari pegunungan Himalaya tertinggi di Asia Tenggara

REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- Tujuh jenazah dari kelompok pendaki yang hilang di Himalaya telah ditemukan. Kelompok pendaki yang diyakini terdiri dari empat warga Inggris, dua warga Amerika Serikat (AS), satu orang warga Australia, dan seorang pendamping dari India menghilang di wilayah Nanda Devi pada 26 Mei 2019 setelah terjadi longsor salju.

Awal bulan ini, sebuah misi diluncurkan untuk menemukan jenazah pendaki yang hilang sejak Mei lalu. Pada Ahad lalu, AP melaporkan, pemerintah negara bagian Uttarakhand, Vijay Jogdande, mengatakan tentara telah menemukan jenazah tujuh pendaki. Ketujuh jenazah tersebut telah ditemukan di ketinggian lebih dari 5.000 meter.

Baca Juga

Jasad tersebut kemudian dibawa ke base camp untuk diidentifikasi lebih lanjut. Tim penyelamat akan terus menyisir area tersebut untuk menemukan pendaki kedelapan.

Jogdande mengatakan, jasad ketujuh pendaki ditemukan oleh sebuah grup pencari asal India. Sebuah tim yang beranggotakan 25 orang asal Indo-Tibetan Border Police (ITBP) berhasil mengevakuasi jenazah pada Ahad (23/6). Seorang akademisi dari University of York, Richard Payne diyakini termasuk dalam kelompok pendaki yang hilang.

Para korban dipandu oleh seorang pendaki berpengalaman dari Inggris, Martin Moran. Moran berasal dari Tyneside dan telah menjadi pemandu gunung sejak 1985.

photo

Dia mendirikan perusahaan bernama Moran Mountain, yang berbasis di Strathcarron di Dataran Tinggi Skotlandia bersama istrinya, Joy. Kedua anak mereka, Hazel dan Alex ikut bekerja membantu bisnis tersebut. Perusahaan milik Moran sudah banyak menjalankan ekspedisi pendakian di Pegunungan Himalaya.

“Kami sangat sedih dengan peristiwa tragis yang terjadi di wilayah Nanda Devi di Himalaya India. Sebagai sebuah keluarga, kami berbagi kesedihan yang sama dengan yang dialami semua saudara dekat kita karena tidak mengetahui keberadaan orang-orang terdekat kita," ujar perusahaan Moran dalam sebuah pernyataan dilansir The Guardian, Senin (24/6).

Moran menjelaskan, terakhir kali mereka melakukan kontak ketika para pendaki berada di ketinggian 6.477 meter. Ketika itu para pendaki mengisyaratkan semuanya baik-baik saja. Setelah alarm peringatan badai salju dinaikkan pada 31 Mei, Moran tidak dapat melakukan kontak dengan para pendaki dan mereka gagal kembali ke base camp.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement