Senin 24 Jun 2019 18:40 WIB

Harkopnas 2019 akan Digelar di Purwokerto, Ini Alasannya

Harkopnas 2019 akan digelar bernuansa milenial dan budaya lokal

Sekjen Dekopin Muhammad Sukri (kiri),  Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Prof Dr Rully Indrawan (tengah) dan Ketua Harkopnas 2019 Pahlevi Pangerang  dalam paparan gelaran Harkopnas 2019 di Kementerian Koperasi dan UKM, Senin (24/6)
Foto: Kementerian Koperasi dan UKM
Sekjen Dekopin Muhammad Sukri (kiri), Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Prof Dr Rully Indrawan (tengah) dan Ketua Harkopnas 2019 Pahlevi Pangerang dalam paparan gelaran Harkopnas 2019 di Kementerian Koperasi dan UKM, Senin (24/6)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puncak peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) digelar untuk pertama kalinya akan digelar di Purwokerto, Jawa Tengah. Selama ini, puncak peringatan Harkopnas selalu diselenggarakan di Ibukota provinsi. Selain itu rencananya, acara puncak Harkopnas 2019 bertema Reformasi Total Koperasi di Era Industri 4.0 tersebut akan dihadiri Presiden RI Joko Widodo.

"Penetapan Purwokerto merupakan keputusan bernilai sejarah yang menarik. Pada mulanya, Dekopin menetapkan Kota Semarang sebagai tuan rumah. Belakangan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengusulkan Kota Purwokerto menggantikan Kota Semarang", kata Ketua Harkopnas 2019 Pahlevi Pangerang berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (24/6).

Pertimbangan Gubernur Jateng, lanjut Pahlevi, karena Purwokerto memiliki sejarah dan potensi besar di bidang ekonomi, wisata, budaya, dan kearifan lokal. Pemda Jawa Tengah ingin mengangkat Kota Purwokerto dengan memperbanyak event berskala nasional dan internasional. Salah satunya, dengan menjadi tuan rumah Harkopnas 2019. 

"Pertimbangan kedua, pencetus koperasi pertama Indonesia, Raden Ngabei Ariawiraatmadja, berasal dari Purwokerto,” ujar Pahlevi.

Selain itu, kata Pahlevi, gerakan koperasi juga ingin memberikan apresiasi terhadap jasa dan ketokohan salah satu putra terbaik Purwokerto, Raden Ariawiraatmadja. Raden Ariawiraatmadja dikenal sebagai pencetus dan pendiri koperasi Indonesia pertama dengan mendirikan bank simpan pinjam bernama Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto di Leuwiliang, Purwokerto, pada 1895. 

"Bank simpan pinjam itu adalah embrio kelahiran Bank Rakyat Indonesia (BRI). Berdiri pada 16 Desember 1895, kelahiran lembaga keuangan tersebut kemudian ditetapkan sebagai hari kelahiran BRI", papar Pahlevi.

Selain terobosan baru memilih Kota Kabupaten, kegiatan Harkopnas 2019 juga akan bervariasi juga sangat kental dengan warna milenial serta bernuansa budaya dan kearifan lokal. "Dekopin dan Kemenkop dan UKM selalu berupaya agar Hari Koperasi yang dirayakan setiap tahun menjadi wadah konsolidasi segenap stakeholders gerakan koperasi nasional", tandas Pahlevi. 

Tak hanya itu, Pahlevi mengatakan, Harkopnas Expo 2019 yang digelar pada 11-14 Juli 2019 juga merupakan etalase pencapaian gerakan koperasi nasional bersama Dekopin dan pemerintah, baik di pusat maupun di daerah, perusahaan swasta, BUMN dan BUMD di seluruh Indonesia. "Harkopnas Expo juga menjadi wadah strategis untuk memperomosikan produk-produk unggulan beserta peluang bisnis dan investasi yang dimiliki koperasi dan UMKM di seluruh Indonesia,” ujar Pahlevi. 

Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Panitia Jambore Harkopnas 2019 Pendi Yusup menjelaskan, bentuk kegiatan bernuansa milenial adalah Jambore Koperasi Harkopnas 2019 yang akan diselenggarakan pada 10 Juli hingga 12 Juli 2019 di Bumi Perkemahan Baturaden, Purwokerto. 

Jambore yang rencananya dibuka Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo itu akan diikuti 400 peserta yang terdiri dari 102 utusan dari 34 Dekopinwil, 105 peserta utusan dari Dekopinda se-Jawa Tengah, 123 utusan koperasi mahasiswa, koperasi pemuda, serta 70 peserta dari startup coop atau platform coop.

"Karena kegiatan ini berorientasi pada koperasi milenial, maka peserta kami batasi usia antara 20-35 tahun. Mereka akan mengikuti rangkaian kegiatan sarasehan dan beragam lomba bernuansa koperasi milenial selama dua malam tiga hari,” ujar Pendi Yusup. 

Selama Jambore, para peserta akan mengikuti lima kegiatan utama, yaitu sarasehan koperasi, seminar dan Meet and Greet dengan tema “Koperasi Milenial, Kolaboratif dan Inovatif", lomba-lomba, kreatif inovatif, FGD Kebangkitan Koperasi dengan tema “Strategi Koperasi Merespons Revolusi Industri 4.0”, serta Api Unggun dan outbond.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement