Jumat 28 Jun 2019 20:26 WIB

Jokowi Usulkan Wadah Global untuk Ekonomi Digital di G-20

Jokowi menegaskan Indonesia untuk memberikan perhatian lebih atas ekonomi digital.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Dwi Murdaningsih
Presiden Joko Widodo (kiri) disambut PM Jepang Shinzo Abe pada KTT G-20 di Osaka, Jepang, Jumat (28/06).
Foto: Antara/Kim Kyung-Hoon
Presiden Joko Widodo (kiri) disambut PM Jepang Shinzo Abe pada KTT G-20 di Osaka, Jepang, Jumat (28/06).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan inisiatif Indonesia atas usulan 'Inclusive Digital Economy Accelerator Hub' atau IDEA Hub, sebuah wadah global bagi para pelaku bisnis digital. Usulan ini disampaikan Presiden dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di Osaka, Jepang, pada Jumat (28/6).

Melalui IDEA Hub ini, pelaku ekonomi digital khususnya yang sudah memiliki valuasi 1 miliar dolar AS atau disebut unicorn, memiliki satu wadah untuk kurasi ide dan mengoneksikan dengan UMKM.  Jokowi menegaskan posisi Indonesia untuk memberikan perhatian lebih atas isu inklusivitas dalam ekonomi digital dan pengembangan sumber daya manusia. Usulan IDEA Hub ini, ujar Jokowi, juga diharapkan mampu menekan angka kesenjangan sosial dan ekonomi antarnegara.

Baca Juga

"IDEA Hub pada dasarnya merupakan tempat mengkurasi, mengelola, dan berbagi pengalaman model bisnis digital para Unicorn anggota G-20," ujar Presiden dalam KTT G-20 Sesi II yang membahas soal ekonomi digital dan kecerdasan buatan, Jumat (28/6).

Jokowi melanjutkan, pembelajaran terhadap model bisnis digital dalam IDEA Hub tersebut mencakup tiga area informasi, yakni 'sharing economy', 'workfoce digitalization', dan 'financial inclusion'. Menurut Jokowi, ketiga area informasi itulah yang diharapkan dapat mengurangi ketimpangan ekonomi antarnegara dan mempercepat ekonomi inklusif secara global.

Di samping itu, Presiden Joko Widodo juga memandang perlunya mempersiapkan masyarakat ekonomi digital yang mampu memanfaatkan perkembangan ekonomi digital yang tengah berkembang. Menurutnya, ada tiga pilar utama dalam upaya mempersiapkan masyarakat ekonomi digital itu.

"Pertama, peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia. Kedua, pembangunan infrastruktur digital penting untuk terus ditingkatkan," katanya.

Dalam hal pembangunan infrastruktur digital, Indonesia sedang membangun proyek Palapa Ring yang nantinya akan menyambungkan jaringan infrastruktur digital sepanjang 13.000 kilometer. Jaringan tersebut akan mampu menjangkau 514 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.

Adapun pilar ketiga pembangunan masyarakat ekonomi digital yang disebutkan Presiden ialah perbaikan dan peningkatan iklim investasi dalam mendukung pengembangan ekonomi digital.

"Ketiga, ekosistem dan iklim investasi pengembangan ekonomi digital harus terus diperbaiki," katanya.

Di hadapan para pimpinan negara-negara G-20 yang hadir, ia juga mengingatkan bahwa ekonomi digital dan pemerataannya harus mampu menjangkau kepentingan segenap golongan masyarakat sebagaimana prinsip yang ditetapkan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

"Sebagai penutup, saya ingin mengingatkan bahwa ekonomi digital tidak boleh melupakan kepentingan setiap orang. Tidak boleh ada orang yang tertinggal, no one left behind," ujar Jokowi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement