Ahad 07 Jul 2019 17:23 WIB

Purwakarta Tunda Penyelesaian Jalan Lingkar Barat

Pembangunan jalan lingkar barat di Kecamatan Sukasari ditunda karena kontur tanah.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pembangunan Jalan Tol/Ilustrasi
Foto: Republika
Pembangunan Jalan Tol/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta menunda pembangunan jalan lingkar barat yang ada di Kecamatan Sukasari. Pasalnya, jalan yang menyisakan 10 kilometer tersebut butuh kajian ulang karena kontur tanah di wilayah itu labil serta mudah longsor.

Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Purwakarta, Budhi Supriyadi, mengatakan, seharusnya jalan lingkar barat diselesaikan tahun ini. Tetapi, pembangunan jalan yang panjangnya mencapai 57 kilometer ini, harus ditunda sementara.

"Jadi, di tahun ini kita fokus pada kajian terlebih dulu. Kita menggandeng sejumlah ahli, termasuk dari perguruan tinggi terkemuka," ujar Budhi, kepada Republika, Ahad (7/7).

Budhi menyebutkan, jalur lingkar barat ini menghubungkan antar kecamatan yang berada di pinggiran Waduk Jatiluhur. Yaitu, mulai dari Kecamatan Jatiluhur, Sukasari, sampai Maniis. Bahkan, jalur lingkar barat ini bisa menghubungkan antar kabupaten. Seperti, ke Karawang, Bogor, dan Cianjur.

Akan tetapi, konstruksi jalur lingkar barat ini memiliki karakteristik yang labil. Sehingga rentan pergerakan tanah dan perlu penelitian serius. Dengan begitu, pembangunanya tidak bisa diselesaikan tahun ini.

Sebenarnya, secara fungsional akses jalur darat baru ini sudah bisa dilalui. Hanya saja, masih ada sekitar 10 kilometer lagi yang belum dibeton. Selain itu, perlu ada penambahan dua jembatan penghubung lagi. Yaitu, Jembatan Ciririp dan Jembatan Cikayanyan.

 

Salah satu yang menjadi kendala untuk meneruskan pembangunan ini,  yakni perlu dilakukan riset dan penelitian dari ahli terkait kondisi tanah di wilayah itu. Salah satunya, penelitian di lokasi yang akan dibangun dua jembatan penghubung.

"Kalau hasil risetnya tidak memungkinkan, terpaksa kami cari lokasi baru sebagai penggantinya. Terutama, untuk lokasi jembatannya," ujar Budhi.

Selain soal labilnya lokasi yang akan dibangun dua jembatan itu, lanjutnya,ada kendala lain yang harus dihadapi pemerintah daerah. Yakni, harus mencari jalur baru di sekitar Kampung Parang Gombong. Mengingat, jalur yang sudah ada itu, tidak diizinkan berdekatan dengan bendung penahan limpasan air Waduk Jatiluhur.

"Jalur yang dibawah bendungan, itu nanti tidak difungsikan. Jadi, kami akan mencari jalur baru sepanjang empat kilometer sebagai pengganti jalan yang sudah ada saat ini," ujarnya.

Budhi mengaku,  pihaknya tidak ingin gegabah dalam menuntaskan proyek ini. Makanya, di tahun ini proyek itu belum bisa dirampungkan. Karena, perlu ada kajian dari ahli. Jangan sampai, pembangunan jalan ini malah menimbulkan kerugian. Makanya, perlu disiapkan secara matang.

Sementara itu, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, mengatakan, jalan lingkar barat ini sifatnya sangat penting. Mengingat, jalan tersebut merupakan pembuka keterisolasian masyarakat di Sukasari.

"Lebih dari 50 tahun, warga di Sukasari tidak punya jalan. Tetapi, saat ini mereka sudah bisa tersenyum. Meskipun jalannya belum selesai 100 persen," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement