Ahad 07 Jul 2019 17:21 WIB

PTPN IX Gandeng UII Dukung Pengembangan Minyak Esensial

Pangsa pasar internasional terhadap produk minyak esensial sangat terbuka.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Gita Amanda
Minyak esensial.
Foto: goodlivingessentialoil
Minyak esensial.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- PT Perkebunan Nusantara IX (PTPN IX) gandeng Program Studi (Prodi) Kimia Fakultas MIPA Universitas Islam Indonesia (UII) dalam kerja sama pengembangan produk minyak esensial.

Naskah kerja sama kedua belah pihak, telah diteken Direktur Utama PTPN IX Iryanto Hutagaol dengan Dekan Fakultas MIPA UII, Prof Riyanto SPd MSi PhD, bersamaan dengan peresmian Banaran 9 Resto Coffee and Tea, di Rest Area KM 360 B, Batang, akhir pekan kemarin.

Baca Juga

Terkait kerja sama ini, Dirut PTPN IX, Iryanto Hutagaol mengungkapkan kerja sama dengan akademik dilakukan karena keilmuan serta laboratoriumnya, termasuk yang dilakukan oleh PTPN IX yang menggandeng Fakultas MIPA UII.

Kerja sama dengan pihak akademik seperti ini, jelasnya, memang diperlukan mengingat selama ini PTPN IX tidak dalam posisi berinvestasi tenaga ahli dan laboratorium yang biayanya yang cukup mahal.

“Jadi, kerja sama ini saling menguntungkan, kita bayar jasanya dan mereka juga punya anak usaha trading yang memungkinkan PTPN bisa menjual kepada anak usaha UII atau kepada sisapapun yang bisa memberikan oportunity,” jelasnya, Ahad (7/7).

Iryanto mengatakan, kemampuan UII untuk memberikan sertifikasi dan dalam penelitian di bidang kimia sudah tidak diragukan lagi. Maka PTPN IX tidak perlu membangun laboratorium sendiri namun cukup dengan kerja sama saling menguntungkan tersebut.

Apalagi, lanjutnya, Prodi Kimia Fakultas MIPA UII selama ini juga sangat fokus dalam penelitian minyak esensial dan PTPN IX juga membutuhkannya sebagai bagian dari mitra kerja sama. Karena PTPN IX selama ini juga banyak memproduksi berbagai jenis minyak esensial dan bahkan potensi permintaan ekspor minyak esensial yang dihasilkan  PTPN IX selama ini juga cukup tinggi.

“Memang beberapa Perguruan Tinggi (PT) lainnya juga ada seperti Institut Pertanian Bogor (IPB) juga ada, tetapi yang paling dekat dengan kami UII Yogyakarta selain pertimbangan fokus penelitian,” tandasnya.

Hal ini diamini, oleh Prof Riyanto, yang menyebut pangsa pasar internasional terhadap produk minyak esensial seperti minyak dari serai wangi, minyak pala, cengkeh dan lain- lain sangat terbuka.

Selain peluang pasar yang sanat terbuka, nilai keekonomiannya juga sangat menjanjikan. Menurutnya, ini merupakan peluang yang bisa ditangkap oleh PTPN IX yang selama ini mengembangkan bisnis bidang perkebunan dan penolahan hasilnya.

Di sisi lain, Fakultas MIPA UII juga sangat terbuka dalam menjalin kerjasama dan kemitraan dengan pihak lain, baik dalam bidang akademik maupun kerjasama dalam penelitian maupun  pengembangan bersama lembaga di luar kampus.

Kampusnya juga sangat mendukung kerjasama yang dilakukan bersama PTPN IX ini. “Kami juga berharap, kerjasama dengan PTPN IX ini juga akan memberikan nilai positif dan saling menguntungkan kepada masing- masing pihak,” tambahnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement