Sabtu 20 Jul 2019 06:10 WIB

Investasi Hulu Migas Diperkirakan Miningkat Hingga 2027

Terdapat 42 proyek utama hulu migas dengan total investasi 43,3 miliar dolar AS

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Ilustrasi Kilang Minyak
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Kilang Minyak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto memperkirakan akan ada peningkatan investasi hulu minyak dan gas bumu (migas). Dia mengatakan peningkatan investasi hulu migas akan terus meningkat hingga 2027.

“Terdapat 42 proyek utama dengan total investasi 43,3 miliar dolar AS,” kata Dwi di Kantor SKK Migas, Jumat (19/7).

Dia menjelaskan total produksi dari 42 proyek tersebut 1,1 juta barel setara minyak per hari (boepd). Total tersebut mencakup produksi minyak sebesar 92,1 ribu barel per hari (bopd) dan gas sebesar 6,1 miliar kaki kubik per hari.

Dwi mengatakan empat di antaranya merupakan proyek strategis nasional (PSN) hulu migas yang menjadi prioritas. “Ini untuk meningkatkan produksi migas demi memenuhi konsumsi migas domestik yang semakin meningkat,” tutur Dwi.

Sementara itu, investasi hulu migas hingga Juni 2019 tercatat sebesar 5,21 miliar dolar AS. Dwi memastikan jumlah tersebut meningkat 16 persen dibandingkan capaian semester satu tahun lalu.

Sampai 30 Juni 2019, sebanyak 13 persetujuan rencana pengembangan lapangan (POD) sudah disetujui. Dwi menegaskan hal tersebut memberikan potensi tambahan cadangan migas sebesar 132 juta setara barel minyak (MMboe).

Menurutnya, jumlah tersebut secara akumulasi menghasilkan rasio penggantian cadangan sebesar 23,85 persen dari target APBN 2019 sebesar 100 persen. Revisi persetujuan POD pertama Lapangan Abadi yang telah ditandatangani Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 5 Juli 2019 secara otomatis akan meningkatkan angka RRR menjadi 300 persen. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement