REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Idul Adha 1440 Hijriyah segera tiba. Sudah waktunya bagi umat Islam un tuk kembali mendirikan ibadah kurban sesuai dengan perintah Allah dan petunjuk Nabi SAW. Menjelang Hari Raya Kurban, para penjual hewan kurban mulai terlihat di pinggiran jalan raya, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Nilai ekonomi kurban memang cukup besar.
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyebutkan, potensi ekonomi kurban bisa mencapai Rp 69 triliun. Besarnya potensi ekonomi kurban bisa dilihat dari data pemotongan hewan kurban Kementerian Pertanian. Sejak 2015 sampai 2017, jumlah hewan yang dipotong selama Idul Adha tampak meningkat.
Direktur Kesehatan Masya rakat Veteriner Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian Syamsul Ma'arif menyebutkan, pada 2015 sapi yang dipotong saat Idul Adha sebanyak 203.524 ekor, kambing sebanyak 204.632 ekor, domba 79.288 ekor, lalu kerbau 8.803 ekor.
"Pada 2016 sapi yang dipotong untuk kurban menjadi 400.293 ekor, kambing 686.625 ekor, domba 206.799 ekor, kerbau 8.955 ekor," ujar dia. Pada 2017, jumlahnya kian meningkat. Sapi menjadi 440.323 ekor, kambing 755.288 ekor, domba 227.479 ekor, serta kerbau 9.851 ekor.
Pada 2018 jumlah hewan kurban yang dipotong menurun. Kementerian Pertanian mencatat, sapi kurban yang dipotong tahun lalu hanya 342.261 ekor, kambing sebanyak 650.990 ekor, domba 219.253 ekor, tapi kerbau naik menjadi 11.780 ekor.