REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Militer Amerika Serikat (AS) mengatakan Angkatan Laut mereka mengambil tindakan defensif terhadap dua drone Iran yang terbang di Selat Hormuz pekan lalu. Namun, angkatan laut AS tidak melihat drone kedua jatuh ke laut.
AS mengatakan pekan lalu angkatan laut mereka 'menghancurkan' dua drone Iran di Selat Hormuz setelah Pesawat tanpa Awak (UAS) itu mengancam kapal AS. Namun, Iran mengatakan tidak ada laporan mereka kehilangan drone.
"Ini tindakan defensif yang dilakukan USS Boxer dalam menanggapi interaksi agresif dua UAS Iran di perairan internasional," kata juru bicara Pusat Komando AS Letnan Kolonel Earl Brown, Rabu (24/7).
Brown mengatakan ada dua drone yang ditembak jatuh di dua insiden yang berbeda. Drone kedua ditembak jatuh pada Kamis (18/7) pekan lalu.
"Kami melihat satu UAS hancur jatuh ke air tapi tidak melihat 'percikan' untuk drone yang lainnya," kata Brown.
Sebelumnya, kepada Pusat Komando AS mengatakan drone kedua mungkin jatuh tenggelam. "Kami yakin kami menjatuhkan satu drone, mungkin kami menjatuhkan yang kedua," kata Jenderal Kenneth McKenzie di stasiun televisi CBS News.
Ketegangan di kawasan Teluk kian tinggi. Ada kekhawatiran AS dan Iran dapat terperosok ke dalam perang. AS menyalahkan Iran atas sejumlah serangan kapal-kapal tanker di Selat Hormuz pada pertengahan bulan Mei lalu. Teheran membantah tuduhan tersebut.
Pada Juni lalu, Iran menembak jatuh drone pengintai militer AS di kawasan Teluk. Iran mengaku drone AS itu terbang di ruang udara mereka sementara AS bersikeras mereka terbang di ruang udara internasional.
Berdasarkan pengakuan Presiden AS Donald Trump, Negeri Paman Sam sempat hendak membalas langkah Iran menjatuhkan UAS militer mereka itu. Trump mengaku ia menghentikan rencana tersebut di menit-menit terakhir setelah tahu serangan itu dapat mengakibatkan banyak korban tewas.
Iran dan para sekutunya meningkatkan penggunaan drone untuk melakukan pengintaian dan serangan di seluruh Timur Tengah. Hal itu meningkatkan kewaspadaan Washington.