Rabu 24 Jul 2019 21:03 WIB

UBSI dan Kemenpar Adakan Pelatihan Masyarakat Desa Wisata

Masyarakat Desa Srijaya menyambut baik pengembangan Srijaya menjadi desa wisata.

Perwakilan UBSI memberikan pembekalan kepada peserta pelatihan desa wisata di Desa Srijaya, Bekasi.
Foto: Dok UBSI
Perwakilan UBSI memberikan pembekalan kepada peserta pelatihan desa wisata di Desa Srijaya, Bekasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) bersama Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (Kemenpar RI) mengadakan pelatihan masyarakat desa wisata. Peatihan yang mengusung tema ‘Kegiatan Pengembangan Desa Wisata Melalui Pendampingan Dalam Rangka Fasilitasi Pelatihan Masyarakat Desa Wisata’ itu diikuti puluhan masyarakat, baik tokoh masyarakat, Karang Taruna, ibu-ibu PKK, maupun Pokdarwis

Pelatihan tersebut  diselenggarakan di Saung Gabus, Gabus Rawa, Desa Srijaya, Tambun Utara, Bekasi, Kamis (18/7).  Kegiatan ini dibuka dengan sambutan perwakilan Desa Srijaya, Drahim Sada sebagai tokoh dan budayawan.

 “Masyarakat Desa Srijaya menyambut baik dan berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan desa wisata di Desa Srijaya,” kata Drahim Sada, dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (24/7).

Suparman selaku kepala Bidang Penjamin Mutu UBSI mengatakan, peran Perguruan Tinggi dalam pengembangan desa wisata sebagai bagian dari pemenuhan tugas dan tanggung jawab sebagai akademisi yaitu Tridharma Perguruan Tinggi khususnya bidang Pengabdian Masyarakat, dengan melibatkan dosen dan mahasiswa untuk mendukung pengembangan desa wisata.

“Kegiatan ini diharapkan dapat berlangsung secara berkesinambungan dengan melibatkan dosen, mahasiswa dan kerja sama dari Kemenpar RI serta dukungan dari seluruh warga dan pemangku kepentingan yang ada di Desa Srijaya, Bekasi,” ungkap Suparman.

photo
Foto bersama pasca pembekalan Desa Wisata.

Dra Ambarukmi selaku kepala Bidang Pengembangan Masyarakat Deputi Pengembangan SDM dan Hubungan Antar Lembaga Kementerian Parawisata Republik Indonesia, mengajak warga Desa Srijaya untuk secara bersama-sama saling mendukung untuk menjadikan Desa Srijaya sebagai desa wisata.

“Sebuah desa wisata dapat dikembangkan  dari aspek potensi alam, budaya dan usaha kreatif lainnya. Khusus Desa Srijaya dapat mengembangkan kelompok sadar wisata (Kopdarwis), Asosiasi Gabus Pucung dan pengembangan wisata budaya yang ada di Desa Srijaya,” ujarnya.

Para peserta pelatihan mendapatkan beberapa materi, seperti Sadar Wisata dan Sapta Pesona oleh Taufik Baidawi; Wisata Kuliner oleh Titik Misriati;  dan Pramu Wisata yang disampaikan Eka Dyah Styainingsih. Semua pemateri merupakan dosen UBSI.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement