REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Lembaga Pengelola Dana Bergulir Kementerian Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) bekerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (BPD NTT) dalam bentuk pemberdayaan peternak sapi di Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefeto, Kupang NTT, Rabu (24/7).
Dalam kerja sama tersebut, LPDB-KUMKM sepakat mengucurkan bantuan dana bergulir melalui BPD NTT sebagai lembaga perantara untuk selanjutnya akan disalurkan kepada para peternak sebagai bentuk dukungan permodalan. Sementara BPD NTT akan melakukan pembinaan dan monitoring atas jalannya usaha peternakan tersebut.
“Kita tahu mereka (peternak) tidak bisa akses langsung pinjaman dana bergulir ke LPDB, tentu melalui lembaga perantara, seperti BPD NTT ini merupakan jalan satu-satunya agar mereka bisa tersentuh. Dan ini sesuai aturan yg dituangkan dalam Perafuran Menteri keuangan no 75/2011,” ujar Direktur Utama LPDB-KUMKM Braman Setyo berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (26/7).
Braman melihat usaha peternakan sapi di Desa Raknamo ini memiliki potensi ekonomi yang bagus. Menurut Braman, apabila mendapat dukungan permodalan yang memadai, usaha peternakan sapi ini akan berkembang. Saat ini skala usahanya hanya untuk memenuhi kebutuhan daging khusus di wilayah Kupang, NTT.
“Kalau kita lihat di lapangan, potensi ini sangat luar biasa untuk kebutuhan di luar provinsi NTT, khususnya di jakarta. Pemberdayaan peternak sapi seperti ini bagus, mereka dikumpulkan menjadi satu dan pemerintah daerah melakukan pembinaan secara rutin. BPD NTT diharapkan dapat menyalurkan secara tepat setelah mendapat kucuran dari LPDB", kata Braman.
Braman juga berharap, kucuran dana ini dapat mendorong percepatan usaha BPD NTT. Menurutnya, ini modal bagus sambil memberdayakan UKM karena pasarnya terjamin dan juga menjadi model pengembagan usaha ternak yang dikerjasamakan dengan dua Badan Usaha Milik Daerah Provinsi NTT (BPD NTT dan PT FLOBUMOR) yang selanjutnya ada off taker atau penampung pemasaran yg ada di Jakarta.
Pengembangan Peternakan
Usaha peternakan sapi warga Desa Raknamo dirintis oleh BPD NTT sejak 2018. Awalnya BPD NTT memberi bantuan 200 ekor sapi induk kepada para peternak. Bantuan dengan pola kerja sama itu akhirnya membuahkan hasil. Usaha tersebut berkembang hingga warga desa rencananya akan menambah peternakan babi dan ayam buras.
“Sementara kami siapkan bahannya supaya dapat tambahan lain jangan hanya sapi saja. Peternakan sapi ini nanti diurus oleh bapak-bapak karena memiliki risiko. Sedangkan babi dan ayam akan ditangani ibu-ibu", ucap Maxi Bira, Ketua Kelompok Peternakan Fajar Pagi.
Pria dengan nama lengkap Dominggus M.A Bira ini bersyukur bisa bekerja sama usaha peternakan sapi dengan BPD NTT. Tidak hanya mendatangkan manfaat ekonomi, usaha petenakan sapi ini juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga setempat. Saat ini Maxi mempekerjakan 100 lebih tenaga kerja yang tersebar di 5 titik.
Abe Sine selaku Direktur Pemasaran Kredit BPD NTT mengatakan, kerja sama peternakan sapi dengan warga Desa Raknamo ini sudah memasuki tahun kedua. Melihat perkembangan usaha tengah berjalan dengan baik, pihaknya mendukung warga untuk mengembangkan usaha peternakan babi, maupun ayam.
“Ini kami rintis karena kami melihat ada potensi untuk dikembangkan apalagi dengan pengalaman yang mereka miliki. Kami coba kerja sama dan ini sudah masuk tahap kedua, sehingga kita harapkan ada peningkatan,” kata Abe.