REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar mengkritik jalannya penyelenggaraan Kongres Luar Biasa Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang berlangsung di Hotel Mercure Ancol, Sabtu (28/7). Menurut Umuh, lazimnya, peserta kongres diberikan kesempatan terlebih dahulu menyampaikan aspirasinya, meskipun sekadar berupa pernyataan setuju atau tidak.
"Saat acara berlangsung, anggota tidak diberikan kesempatan bersuara menyampaikan pendapatnya dan langsung keputusan diambil begitu saja," kata Umuh seusai acara.
Ia mengatakan harusnya dihitung dulu berapa banyak yang setuju, berapa yang tidak setuju, baru diputuskan. Akan tetapi kenyataannya tidak seperti, dimana ia menyebut hasilnya langsung diumumkan..
Karena kekecewaan itulah, Umuh yang semula berencana menyampaikan keluhannya akan penyelenggaraan Liga 1, memilih urung melakukannya. "Padahal saya sudah bawa sejumlah bukti pertandingan-pertandingan Persib yang dirugikan karena kepemimpinan wasit. Saya sudah ''capek'' kalau terus seperti ini," katanya.
KLB PSSI yang dibuka pukul 19.30 WIB dan ditutup pada pukul 21.30 WIB. Menurut Umuh, agenda tersebut berlangsung lebih cepat dari perkiraannya.
Sementara itu, Presiden klub Borneo FC, Nabil Husein Said Amin, berpendapat KLB PSSO telah berjalan dengan baik. "Keputusan pun kompak, tujuannya kami ingin sepakbola lebih baik," ujarnya.
Nabil juga beranggapan pelaksanaan kongres kali ini berjalan lebih cepat dari rencana awal yang diagendakan berakhir pukul 22.00 WIB. "Kongres malam ini berjalan cukup cepat. Kita bisa lebih cepat istirahat," ujarnya.
Nabil menilai komposisi Komite Pemilihan yang diketuai oleh Syarif Bastaman dan Komite Banding yang diketuai Irjen Pol (Purn) Erwin Tobing telah sesuai."Buat saya komposisi sudah sesuai, saya salah satu dari yang setuju," katanya.