REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atlet lari asal Nusa Tenggara Barat (NTB) Iswandi mengaku bahwa sosok serta prestasi yang ditorehkan Muhammad Zohri menjadi motivasinya untuk kembali menunjukkan kapasitas sebagai salah satu pelari terbaik Indonesia. Iswandi bercerita saat masih berada di level puncaknya sebelum dibekap cedera hamstring, ia selalu memotivasi Zohri untuk terus berkembang.
Hasilnya terbukti, Zohri menjadi salah satu pelari tercepat yang dimiliki Indonesia saat ini. "Zohri yang dulu termotivasi sama saya, sekarang saya yang termotivasi sama dia," ujar Iswandi di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Kamis (1/8).
Bahkan, kata Iswandi, Zohri selalu memanggilnya "Guru" ketika meminta masukan kepada Iswandi. Menariknya, kondisi itu kini berbalik dan Zohri-lah yang selalu memberikan motivasi kepada Iswandi.
"Dulu saya yang sering ngasih tahu dia. Sekarang dia yang sering ngasih tahu saya, 'Guru begini, begini, begini'. Bahkan sampai saat ini saya dipanggil guru, bukan kakak, bukan apa," kata Iseandi.
Iswandi sebelumnya sempat dijuluki sebagai Usain Bolt-nya Indonesia. Saat penyelenggaraan PON di Riau pada 2012, ia berhasil mencuri perhatian setelah berhasil mampu menyentuh garis finis dengan raihan waktu tercepat pada nomor 100 meter.
Iswandi juga meraih medali perak cabang olahraga atletik nomor lari estafet 4×100 meter putra pada SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Namun pada ajang Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, ia tidak diikutsertakan dalam kontingen. Menurut Iswandi, saat itu ia mengalami cedera hamstring dan harus menepi selama enam bulan seusai SEA Games 2017. "Targetnya semoga di PON bisa berjaya bisa ikut SEA Games, hingga Asian Games, Insya Allah," katanya.