Senin 05 Aug 2019 22:20 WIB

Panitia ISSOM Siap Sajikan Night Race Berkualitas

Balapan malam ini akan digelar tiga hari, 30 Agustus - 1 September.

Tinjau Sirkuit Sentul. Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/3).
Foto: Republika/ Wihdan
Tinjau Sirkuit Sentul. Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/3).

REPUBLIKA.CO.ID,  BOGOR -- Sirkuit Sentul siap menghadirkan balapan seru pada seri keempat Kejuaraan Nasional Balap Mobil Indonesia Sentul Series Of Motoraport (ISSOM) 2019. Pada seri yang akan digelar selama tiga hari, 30 Agustus - 1 September tersebut, balapan akan digelar pada malam hari.

General Manager Marketing Sirkuit Sentul, Lola Moenek berharap balapan nanti bisa membayar kekecewaan sejumlah pihak terkait dihentikannya seri ketiga akhir pekan lalu. Kala itu, balapan yang dimulai pagi hari terpaksa dihentikan menjelang siang.

Penghentian ini dilakukan tak lepas dari masalah listrik yang mendera Pulau Jawa. Lola menyatakan maaf kepada seluruh pembalap dan juga media yang hadir atas penundaan beberapa balapan di putaran ketiga ini.

“Mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pembalap, tim, sponsor juga media yang mungkin kecewa dengan hal ini, tapi sekali lagi, ini kejadian nasional dan terjadi di seluruh Jabodetabek. Jadi, mau gak mau, kita harus menerima ini sebagai force majeur," kata dia, Senin (5/8).

Dia pun berharap balapan malam nanti bisa berjalan sangat menarik. Itu karena race malam di Sentul termasuk perhelatan langka. "Kami akan maksimal karena memang kami ingin nanti jadi balapan yang berkesan," ujar dia.

Lola menambahkan, dengan adanya pembatalan sejumlah nomor lomba seri ketiga pihaknya memutuskan juara ditentukan melalui hasil kualifikasi pada hari sebelumnya. "Baik nilai maupun hadiah uang kami serahkan kepada para pemenang STT,  hanya piala saja yang tidak kami serahkan," ujar dia. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement