Rabu 07 Aug 2019 18:32 WIB

Semester I 2019, Wika Kantongi Laba Rp 1,01 Triliun

Sepanjang semester I 2019, Wika mendapatkan kontrak baru dengan total Rp 15,2 triliun

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolanda
PT Wijaya Karya
Foto: indonesiakarir.info
PT Wijaya Karya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk mengantongi laba bersih dari bisnis pembangunan infrastruktur sebesar Rp 1,1 triliun. Capaian laba tersebut tercatat tumbuh 60,48 persen dibanding semester I 2018 sebesar Rp 632,52 miliar. 

Direktur Utama Wika, Tumiyana mengatakan, peningkatan laba bersih yang naik signifikan didorong oleh efisiensi dan kualitas kinerja perseroan. "Kami terus meningkatkan kapasitas bisnis dengan menggarap proyek skala besar," kata Tumiyana di Kementerian BUMN, Rabu (7/8). 

Baca Juga

Ia menuturkan, sepanjang semester I 2019, Wika telah mendapatkan kontrak baru dengan total nilai proyek Rp 15,2 triliun atau 24,6 persen dari target kontrak baru 2019 sebesar 61,7 triliun. Lebih detail, nilai kontrak dalam bisnis industri menyumbang 38,53 persen, bisnis infrastruktur dan bangunan 15 persen, energi dan industri tanaman 51,4 persen, serta properti 18,04 persen.

Kontrak baru yang diraup sementara ini di antaranya untuk pembangunan tol Serpong–Balaraja di Banten, Relokasi pipa Pertamina di Jawa Barat, Hotel Domestik Terminal 3 di Bandara Soekarno-Hatta serta proyek-proyek luar negeri seperti di Malaysia, Aljazair dan Taiwan.

Tumiyana mengatakan, ke depan Wika ingin menjadi perusahaan konstruksi dan investasi yang fokus pada kualitas sehingga semua pengerjaan dilakukan secara terukur. Sejauh ini, menurut dia, Wika memanfaatkan building information modelling secara optimal untuk merumuskan desain, model, visualisasi, dan simulasi. 

"Dengan begitu segala risiko, termasuk diantaranya yang menyebabkan biaya pengerjaan lebih besar pada proses konstruksi bisa diminimalisasi," katanya. 

Tumiyana menekankan, Wika akan terus meningkatkan kapasitas dalam mengerjakan proyek-proyek berskala besar. Sebab dirinya menilai perseroan masih punya ruang yang besar untuk meningkatkan permodalan. Saat ini, net gearing ratio dan gross gearing ratio Wika masing-masing 0,74 dan 1,05. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement