Kamis 08 Aug 2019 00:35 WIB

Waketum Gerindra akan Dampingi Prabowo Hadiri Kongres PDIP

Prabowo akan menghadiri Kongres PDIP di Bali pada Kamis (8/8).

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Reiny Dwinanda
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto usai melakukan pertemuan di kediaman Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (24/7).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto usai melakukan pertemuan di kediaman Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (24/7).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade menyebut bahwa Prabowo Subianto dipastikan hadir dalam pembukaan kongres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada Kamis (8/8) di Bali. Sejumlah petinggi Partai Gerindra juga dikabarkan ikut mendampingi Prabowo.

"Pak Prabowo akan didampingi dua wakil ketua umum Gerindra, Sugiono dan Edhy Prabowo," kata Andre, Rabu (7/8).

Baca Juga

Andre mengatakan, kedatangan Prabowo ialah dalam rangka memenuhi undangan Ketua

Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Andre menjelaskan bahwa kedatangan Prabowo merupakan bagian dari silaturahim dua tokoh bangsa.

"Ini patut diapresiasi bahwa dua tokoh bangsa yang selama pilpres berada pada dua kubu yang berlawanan kemudian bertemu dan bersilaturahmi untuk kebaikan bangsa," tuturnya.

Kendati demikian, Andre berharap pertemuan kedua tokoh tersebut tidak disalahartikan sebagai komunikasi untuk berkoalisi dengan pemerintah. Ia mengaskan bahwa kehadiran Prabowo tidak ada kaitannya dengan komposisi menteri yang merupakan hak prerogatif presiden.

"Kehadiran Prabowo nanti merupakan contoh bagus bagi demokrasi di Indonesia," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement