REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI Gatot S Dewa Broto menyayangkan aksi penyorakan dan pengusiran oleh suporter terhadap Sekjen PSSI Ratu Tisha. Aksi suporter itu terjadi dalam final Piala Indonesia antara Persija Jakarta melawan PSM Makassar di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Senin (5/8).
"Sangat disayangkan karena Ratu Tisha adalah wakil dari pimpinan PSSI. Tetapi di sisi lain PSSI harus memahami kekecewaan suporter PSM," kata Gatot kepada Republika.co.id, Rabu (7/8).
Menurut Gatot, PSSI perlu bersikap lebih komunikatif dengan suporter karena merupakan bagian dari klub sepak bola itu sendiri. "Suporter memang milik klub, tetapi jangan berjarak dengan suporter mana pun saja," ujar dia.
Sebelumnya dalam video yang beredar di jagad maya, terdengar teriakan suporter yang berkata, "Pulang, pulang, pulang, pulang!" saat Sekjen PSSI Ratu Tisha berada di tribun VVIP stadion.
Ratu terlihat sempat duduk beberapa saat didekat Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, Ilham Arief Sirajuddin (mantan Wali Kota Makassar), Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, CEO PSM Makassar Munafri Arifuddin, dan Danurwindo. Namun, ia kemudian meninggalkan kursinya sambil melambaikan tangan.
Belum selesai sampai di situ, suporter di stadion kembali berteriak, "Selamat datang para mafia, selamat datang mafia," hingga Ratu meninggalkan tribun VVIP dikawal ketat sejumlah orang berpakaian sipil. Menyaksikan hal itu, para suporter pun bertepuk tangan.
Setelah PSM keluar sebagai juara, Ratu kembali hadir di lapangan untuk turut memberikan medali kepada pemain PSM Makassar.