REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Rumah Zakat bersama YMM Freeport menyalurkan bantuan perlengkapan masjid di Dusun Krajan Desa Sarongan Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi. Bantuan diserahkan tepatnya di masjid Nurul Islam, salah satu masjid yang terdampak gempa Nusa Dua beberapa pekan yang lalu.
Gempa berkekuatan 6,0 SR yang mengguncang wilayah Bali dan Jawa Timur mengakibatkan kerusakan di beberapa titik. Salah satunya adalah Masjid Nurul Islam di Banyuwangi.
Masjid Nurul Islam merupakan satu satunya masjid yang dimiliki oleh warga yang berada di daerah pesisir pantai Rajegwesi dan di gunakan sekitar 260 KK atau sekitar 760an Jiwa. Dampak gempa beberapa pekan lalu menyebabkan masjid Nurul Islam terpaksa dirobohkan.
Sebab, semua bagian masjid retak dan tidak memungkinkan hanya sebatas direnovasi, perlu adanya pembongkaran serta pembangunan ulang dengan pondasi tahan gempa.
Alhasil, TPQ dan TK Miftahul Huda yang berada satu lokasi dengan masjid Nurul Islam yang sedang dirintis dan masih dalam tahap pembangunan terpaksa direlokasi dengan jarak yang cukup jauh. Tim Rumah Zakat dalam perjalanan menuju Lokasi membutuhkan waktu sekitar 4 jam dari Kota Banyuwangi sampai ke Rajegwesi Desa Sarongan Kandangan.
Dalam perjalanannya, ternyata Jalan yang di lalui tidak semuanya jalan Aspal namun harus melewati jalanan yang berbatu. Mengetahui hal tersebut, Tim Rumah Zakat Beserta YMM Freeport menyatakan kepeduliannya dalam bentuk penyaluran bantuan yang disalurkan berupa karpet masjid, Alquran, Iqro', mukenah & sarung.
Hamim selaku ketua takmir sekaligus ketua pembangunan Masjid menyampaikan rasa terimakasih kepada Rumah Zakat, terlebih atas bantuan karpet yang dirasa sangat tepat guna. Sebab, dalam waktu dekat akan diadakan Sholat Idul Adha di Masjid yang saat ini sudah rata dengan tanah. Dia berharap setelah pembangunan masjid usai, kegiatan TPQ dan TK dapat kembali sebagaimana mestinya serta proses pembangunannya yang terhenti juga dapat dilanjutkan.