REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani menanggapi kemungkinan dirinya akan ditunjuk Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sebagai ketua DPR. Puan memberikan sinyal jika dirinya sanggup mengemban tugas tersebut.
"Kalau ditanya kriteria, berpengalaman di DPR, saya sudah punya pengalaman di DPR. punya pengalaman secara nasional, saya sudah punya suara terbanyak nasional," kata Puan Maharani di Denpasar, Kamis (8/8).
Nama Puan Maharani belakangan memang santer dikabarkan bakal menduduki posisi tertinggi di DPR. Hal ini juga mengacu pada UU MD3 yang memberikan kewenangan bagi pemenang Pileg untuk menduduki kursi tersebut.
Meski demikian, Puan meminta semua pihak untuk menunggu keputusan pimpinan partai terkait sosok yang akan mengisi jabatan tersebut. Yang jelas secara keseluruhan, dia mengatakan, PDIP diberikan kepercayaan oleh masyarakat dengan memenangkan Pileg 2019 lalu.
"Kan UU MD3 menyatakan partai pemenang pemilu yang akan menerima. tapi bagaimana keputusannya, tunggu lagi bulan september," kata Puan Maharani.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan isyarat politik kepada partai koalisi yang menghadiri Kongres V, agar partainya selaku pemenang pemilu 2019 memperoleh kursi Ketua DPR RI periode mendatang. Mega juga mengisyaratkan kursi Ketua DPR RI akan diduduki oleh putrinya yang kini menjabat Menko PMK Puan Maharani.
Awalnya, Megawati bercerita bagaimana dirinya mendampingi Puan Maharani, putrinya yang maju sebagai calon legislatif di Jawa Tengah, pada Pemilu 2019. Mega mengaku mendaulat Puan sebagai tumpuan kemenangan di Jawa Tengah.
Megawati kemudian mengalihkan pandangan kepada para ketua umum partai koalisi yang hadir, salah satunya Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. Megawati meminta Airlangga dan partai koalisi menepati janji dengan mengikuti UU MD3 soal partai yang berhak menempati kursi Ketua DPR RI.
Sebab pada 2014, saat PDIP sudah menjadi pemenang pemilu, jatah kursi Ketua DPR itu tak diberikan. Kala itu dibuat undang-undang baru sehingga kursi Ketua DPR diraih Golkar.