REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan tidak satu pun orang yang punya otoritas untuk berbicara atas nama AS. Ia menuduh Presiden Prancis Emmanuel Macron mengirim 'sinyal yang bercampur' ke Iran atas perundingan yang mungkin akan digelar.
"Saya mengetahui maksud Emmanuel dengan baik, seperti juga semuanya, tapi tidak ada yang berbicara atas Amerika Serikat kecuali Amerika Serikat sendiri," kata Trump dalam serangkaian cicitannya di Twitter, Jumat (9/8).
Belum diketahui dengan pasti apa yang Trump maksud. Gedung Putih juga menolak untuk berkomentar tapi laporan pada awal pekan ini menyebutkan Macron mengundang Presiden Iran Hassan Rouhani ke pertemuan G-7 untuk bertemu dengan Trump.
Pada Rabu (8/9) lalu, diplomat Prancis membantah laporan tersebut. Pemimpin negara-negara Eropa ingin meredakan konfrontasi antara Teheran dengan Washington.
Ketegangan yang dimulai ketika Trump menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) tahun lalu serta memberlakukan kembali sanksi ekonomi terhadap Negeri Seribu Mullah tersebut. Teheran menanggapinya dengan serangkaian langkah, termasuk menyita kapal tanker berbendera Inggris di Teluk dan secara terbuka melanggar aktivitas nuklir yang sudah ditetapkan dalam JCPOA.
Krisis tersebut diperkirakan akan menjadi fokus pembahasan pertemuan G-7 bulan ini. Sebelumnya, Trump dan pejabat-pejabat pemerintahannya mengatakan mereka terbuka dengan kemungkinan berbicara dengan Iran dan AS tidak ingin berperang dengan negara itu.