REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Pelaku bom bunuh diri yang menewaskan wali kota Mogaddishu dan enam orang lainnya bulan lalu adalah seorang wanita tunanetra pegawai pemerintah daerah. Tersangka dibantu oleh rekannya dalam melancarkan aksi nekad tersebut. Demikian dilaporkan Kementerian Keamanan Dalam Negeri Somalia pada Jumat (9/8).
Ash-Shabaab, kelompok terkait Alqaiah yang berniat menggulingkan pemerintahan Somalia mengaku bertanggung jawab atas serangan pada 24 Juli di Mogadishu, Ibu Kota Somalia.
Wali Kota Abdirahman Omar Osman, yang bertindak sebagai anggota Partai Buruh di London, meninggal akibat luka-lukanya setelah sepekan setelah mendapat perawatan di satu rumah sakit di Qatar.
"Hasil temuan awal menunjukkan seorang wanita yang bekerja untuk pemerintahan daerah meledakkan dirinya dengan bantuan seorang rekan perempuan lainnya, yang juga bekerja di Pemda itu," kata kementerian tersebut dalam satu pernyataan yang disiarkan kantor berita negara itu.
Untuk pertama kali Ash-Shabbab memanfaatkan seorang tunanetra menjadi pelaku bom bunuh. Pengebom itu menggunakan perempuan tunanetra supaya lokos dari pemeriksaan dan mencapai kantor walikota itu.
Keberadaan teman wanita tunanetra itu belum diketahui hingga kini. Sebulan sebelum melancarkan aksinya, dua wanita itu mengambil cuti. Keduanya mengunjungi sebuah kawasan di Somalia yang dikuasai Ash-Shabaab.