Sabtu 10 Aug 2019 18:17 WIB

Amalan Puasa di Awal Dzulhijah

ada beberapa hikmah dibalik puasa Arafah ini.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Keutamaan puasa Arafah.
Foto: republika
Keutamaan puasa Arafah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Tarbiyyah Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) Irfan Safrudin menyebut, ibadah haji merupakan salah satu perintah dalam rukun Islam. Bagi yang tidak melaksanakan, diperintahkan untuk puasa sunah, puasa Arafah.

"Bagi orang-orang yang tidak melaksanakan ibadah haji, baik karena tidak mampu atau belum waktunya haji, maka saat jamaah haji ini berada di Arafah, umat Muslim yang lain melaksanakan puasa sunah Arafah," ujarnya saat dihubungi Republika, Selasa (6/8).

Dalam HR Muslim disebut, Nabi pernah bersabda, "Puasa di hari Arafah dapat menghapusakan dosa dua tahun yang telah lewat dan akan datang dan puasa Asyura (10 Muharram) mampu menghapuskan dosa setahun yang lalu."

Hari Arafah disebut hari yang paling utama atau afdhal al ayyam. Hal ini disebutkan dalam HR Imam Muslim, "Tidak ada hari yang lebih banyak Allah membebaskan dari api neraka dibanding hari Arafah."

Irfan pun menyebut, ada beberapa hikmah dibalik puasa Arafah ini. Ketika umat Islam sedang menjalankan ibadah haji dengan wukuf dan mendengarkan khutbah Arafah maka Muslim lain yang berpuasa bisa merasakan berdoa dan menyucikan diri seperti yang dirasakan para jamaah haji.

Hikmatut tasyri lainnya dari puasa ini adalah menumbuhkan empati dan simpati. Apresiasi dan toleransi pada saudara seiman yang menjalankan wukuf bisa dirasakan dengan berpuasa. Wukuf disebut menjadi puncak dari pelaksanaan haji dan sifatnya berat. Jika ada yang tidak kuat, hajinya dibatalkan.

"Makanya kita ikut mendoakan mereka yang sedang melaksanakan wukuf sebagai bagian dari hukum haji. Ini hikmatut tasyri dari puasa Arafah," lanjutnya.

Selain puasa Arafah, dikenal pula puasa Tarwiyah yang dilakukan pada 8 Dzulhijah . Irfan menyebut, sejauh hadis yang ia pelajari, tidak ada perintah yang kuat atau mutlak untuk berpuasa di tanggal ini. Yang ada hanya anjuran puasa pada 9 Dzulhijah .

"Puasa di tanggal 9 Dzulhijah itu seolah-olah kita berada di Padang Arafah dan merasakan kesulitannya. Kita sedang shaum dan mereka (jamaah haji) berada di lokasi yang cuacanya juga sedang panas. Suhu di Arab Saudi sekarang bisa mencapai 45-50 derajat," ujar Irfan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement