REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, perumusan komposisi kabinet dan pemilihan posisi menteri dalam susunan kabinet yang baru nanti adalah wewenangnya secara penuh. Dalam kesempatan santap makan siang bersama para pimpinan media, Rabu (14/8), Jokowi membocorkan bahwa gerbong kabinetnya nanti akan diisi 55 persen menteri berlatar profesional dan 45 persen lain dari partai politik.
"Kamu tahu nggak kabinet itu apa? Kabinet itu hak prerogatif presiden. Menteri itu adalah hak prerogatif Presiden," ujar Jokowi usai menghadiri upacara Hari Pramuka ke-58 di Cibubur, Rabu (14/8) sore.
Penekanan yang disampaikan Jokowi bahwa penyusunan kabinet merupakan wewenang penuh miliknya, melontarkan sinyal bahwa partai politik anggota koalisi harus menerima keputusan tersebut. Saat ditanya kembali tentang suara koalisi, Jokowi memilih untuk tidak menjawab.
"Seperti yang saya sampaikan tadi," ujar Jokowi singkat.
Selain didominasi profesional, Jokowi juga menyebutkan, nanti dalam kabinetnya ada menteri yang berusia di bawah 30 tahun. Kabinet yang berusia muda ini, ditegaskannya bukan berasal dari unsur partai politik.
"Dia berlatar belakang profesional, dengan jejak manajerial yang bagus," ujar Jokowi.
Menteri berusia muda ini disebutkannya akan memimpin kementerian lama (bukan nomenklatur baru). Jokowi juga mengungkapkan bahwa kabinetnya tetap akan beranggotakan 34 orang. Sebagian nomenklatur kementeriannya berubah atau digabung dan sebagian lagi tetap.
Secara khusus, dia mengungkapkan, bakal ada nomenklatur baru kementerian bidang investasi. Ini diperlukan karena, menurut Jokowi, problem neraca perdagangan yang selalu defisit itu disebabkan oleh dua faktor, yakni investasi dan ekspor.
Karena itu, selain bidang investasi, pihaknya pun berniat untuk menata kembali kewenangan pengelolaan ekspor dalam kabinet. Dia menyatakan, bahwa soal ekspor bisa saja ditangani oleh kementerian yang berbeda dari sekarang.
Jokowi juga mengatakan akan segera mengumumkan komposisi kabinet yang baru dalam waktu dekat. Menurutnya, pasar juga telah menunggu susunan baru pemerintah.
"Kita lihat masyarakat menunggu pasar juga menanti sehingga sebetulnya semakin cepat diumukan semakin baik," kata Jokowi.