REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboebakar Alhabsyi mengapresiasi langkah Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa mempertahankan Enzo Zenz Allie lolos sebagai taruna Akademi Militer (Akmil) TNI. Menurut dia, keputusan TNI AD menerima Enzo bukanlah keputusan sembarangan.
"Hal ini baik dilakukan karena untuk meredam kegaduhan yang terjadi di media sosial. Sehingga tidak menimbulkan spekulasi yang tidak diperlukan," kata Aboebakar dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Rabu (14/8).
Anggota Komisi III DPR ini meyakini bahwa TNI memiliki mekanisme yang baku untuk melakukan penelusuran rekam jejak seseorang sebelum direkrut. Ia juga meyakini bahwa TNI tidak akan toleransi terhadap calon Taruna yang tidak memiliki nasionalisme dan patriotisme.
"Tentunya institusi TNI sudah memiliki variabel dan alat ukur untuk memverifikasi hal tersebut," ujarnya.
Aboebakar pun mengajak kepada seluruh masyarakat untuk mempercayakan proses rekruitmen taruna kepada TNI bahwa keputusan merekrut pemuda berdarah campuran Perancis-Indonesia tersebut adalah keputusan yang didasarkan atas pertimbangan yang matang.
"Kita berikan kesempatan kepada Enzo untuk berproses dalam mengenyam pendidikan di TNI. Kita juga berikan kesempatan kepada TNI untuk mengkader dan mencetak Enzo menjadi kader bangsa yang mumpuni," ungkapnya.
Sebelumnya Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa menegaskan, TNI AD memutuskan untuk mempertahankan Enzo sebagai Taruna Akademi Militer (Akmil). Ia menyebut pihaknya sudah melakukan pengukuran terkait indeks moderasi bernegara Enzo Zenz Allie, dan hasilnya Enzo memiliki indeks moderasi bernegara yang cukup baik.
"Kami AD (Angkatan Darat) memutuskan untuk mempertahankan Enzo Zenz Allie dan semua taruna Akademi Militer yang kami terima," ujarnya.